Jumat, 14 November 2008

Agar Tidur Lebih Nyenyak

“TIDUR nyenyak adalah dasar yang kuat untuk kesehatan mental dan fisik,” kata David Simon, MD, Direktur Medis The Chopra Center di Carlsbad, California, AS. Sel-sel tubuh kita membutuhkan istirahat untuk berfungsi optimal.

Sayangnya, jutaan orang menderita insomnia sehingga kelelahan, kurang awas mental, dan lemah secara fisik. Untuk menikmati tidur nyenyak, ikuti tip ini:

1. Jangan makan malam terlalu kenyang
Usahakan makan malam di bawah pukul 19.00 sehingga Anda tidak tidur dalam keadaan perut penuh.

2. Kurangi kegiatan yang menyita mental setelah pukul 20.30

3. Matikan lampu mulai pukul 22.30
Jika belum terbiasa tidur pada jam ini, majukan waktu tidur setengah jam lebih awal setiap minggu sampai akhirnya Anda biasa tidur pukul 22.30

4. Mandi air panas sejam sebelum tidur
Teteskan minyak esensial lavender, vanila, atau cendana ke dalam air mandi untuk membuat Anda lebih rileks. Redupkan lampu dan pasang terapi aroma. Jika memungkinkan, dengarkan musik yang lembut dan menenangkan.

5. Minum air hangat
Bisa berupa susu atau teh chamomile.

6. Menulis buku harian
Sesaat sebelum tidur, download isi pikiran Anda yang begitu aktif ke dalam buku harian, sehingga kepala Anda tidak terlalu penuh lagi.

7. Baca buku
Jangan pilih novel dramatis atau bacaan yang membutuhkan pemikiran. Pilih buku yang memberi inspirasi.

8. Rasakan tubuh Anda
Ketika sudah berbaring di tempat tidur, tutup mata dan rasakan tubuh Anda. Dengan cara itu, Anda membawa perhatian ke tubuh. Jika ada ketegangan di bagian tubuh tertentu, bawa rileks daerah itu.

9. Perhatikan napas sampai tertidur
Tindakan ini bisa membantu, mengingat Anda masih berbaring di tempat tidur. Diam-diam amatilah napas. Saat itu aktivitas metabolisme berada dalam keadaan lambat, sama seperti ketika kita tidur nyenyak. @

Read More......

Musik Sehatkan Pembuluh Darah

MENIKMATI musik favorit ternyata bukan hanya akan membuat hati riang dan tenang. Suatu riset di Amerika Serikat mengungkapkan, aktivitas mendengarkan lagu-lagu kesukaan dapat membuat pembuluh darah lebih menjadi sehat. Bahkan, efeknya juga menyerupai pengaruh obat-obatan pembuluh darah.

"Kami menemukan faedahnya cukup impresif. Diameter pembuluh darah membaik. Saluran pembuluh menjadi lebih terbuka secara signifikan. Anda dapat melihat pembuluh-pembuluh darah terbuka melalui berbagai aktivitas, seperti berolahraga," kata Dr Michael Miller, Direktur Bagian Pencegahan Jantung di Universitas Maryland Medical Center, Baltimore.

Efek yang sama, kata peneliti, juga bisa dilihat melalui penggunaan obat-obatan jenis statin dan ACE inhibitor.

Ketika saluran pembuluh darah lebih terbuka, darah akan mengalir lebih lancar sehingga akan memperkecil peluang terjadinya penggumpalan darah yang akan memicu serangan jantung atau stroke. Pembuluh darah yang elastis juga dapat menghindarkan risiko pengerasan dinding pembuluh atau aterosklerosis.

"Kami tidak menganjurkan untuk menghentikan penggunaan statin atau kegiatan olahraga, tetapi ini (mendengar musik) dapat ditambahkan pada program kesehatan jantung secara keseluruhan," ujar Miller yang mempresentasikan temuannya dalam pertemuan American Heart Association di New Orleans.

Dalam risetnya, Miller melibatkan 10 pria wanita sehat yang tidak merokok. Partisipan diinstruksikan untuk menikmati musik favorit mereka selama setengah jam dan setengah jam lainnya mendengarkan musik yang dianggap mereka menyebabkan cemas. Selama mendengarkan musik, partisipan juga menjalani tes ultrasound yang didesain untuk memantau fungsi pembuluh darah.

Dibandingkan dengan rata-rata ukuran normalnya, diameter pembuluh darah para partisipan tercatat melebar sekitar 26 persen ketika para partisipan mendengar musik kesukaanya. Sedangkan ketika mendengar musik yang tidak disukai—pada kasus ini kebanyakan adalah heavy metal—pembuluh darah menyempit sekitar 6 persen, kata Miller.

Miller menuturkah, ide untuk melakukan penelitian ini diilhami hasil penelitian sebelumnya bahwa kebiasaan tertawa membuat aliran pembuluh darah menjadi lebih lancar. Dalam riset ini, kebanyakan partisipan memilih musik country sebagai favorit. Namun, Miller menegaskan, jenis musik favorit tentu bisa berbeda dan yang pasti haruslah menyenangkan.

Sumber : Reuters

Read More......

Lingkar Perut Tambah 5cm, Risiko Mati Meningkat

BAGI Anda yang memiliki berat badan normal tetapi bentuk perut Anda buncit sebaiknya mulai waspada. Suatu riset terbaru mengindikasikan, tumpukan lemak pada lingkar pinggang dapat meningkatkan risiko kematian seseorang, bahkan pada mereka yang bobot tubuhnya termasuk normal.

Hasil kajian terhadap sekitar 360.000 orang di sembilan negara Eropa belum lama ini menyebutkan, ukuran lingkar pinggang dapat menjadi indikator yang kuat dalam mengukur risiko kematian dini. Para ahli menyimpulkan, setiap penambahan 5 sentimeter pada lingkar pinggang atau perut, risiko kematian dini akan meningkat antara 13 hingga 17 persen.

Dalam laporan yang dipublikasikan The New England Journal of Medicine itu, para peneliti menganjurkan agar para dokter melakukan pengukuran lingkar pinggang pasien secara teratur sebagai salah satu cara mudah dan murah dalam memeriksa kondisi kesehatan.

Kaitan antara penumpukan lemak pada perut dan problem kesehatan memang bukan hal yang baru. Tetapi dengan berkembanghnya riset berskala besar tentu dapat memberi gambaran lebih akurat mengenai masalah ini.

Dalam penelitianya, tim dari Imperial College London, memantau ratusan ribu partisipan berusia 51 selama kurun waktu 10 tahun. Hingga masa pemantauan berakhir, tercatat 14.723 orang meninggal.

Indikator obesitas seperti , massa indeks tubuh (BMI) masih tetap digunakan para peneliti sebagai instrumen untuk memprediksi problem kesehatan. Mereka yang skor BMI-nya tinggi cenderung meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau kanker.

Namun demikian, rasio 'panggul/pinggang ' (angka yang diperoleh dari hasil pembagian antara ukuran lingkar pinggang dan panggul) serta skor pengukuran lingkar pinggang sendiri, ternyata juga menjadi instrumen yang akurat dalam menentukan siapa saja yang berisiko paling tinggi. Beberapa yang skor BMI-nya normal, tetapi memiliki skor lingkar pinggang yang di atas rata-rata, ternyata berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini secara signifikan.

Pada kasus-kasus yang ekstrim, para pria yang lingkar pinggangnya melebihi 119cm berisiko hingga dua kali lipat mengalami kematian dini dibanding mereka yang berukuran di bawah 80cm. Penghitungan yang sama juga ditemukan pada wanita yang lingkar pinggangnya di atas 99cm di bandingkan yang berukuran 64,7cm.

Peningkatan risiko kematian juga akan muncul di saat lingkar pinggang bertambah setiap dua inci atau sekitar lima cm pada dua orang dengan skor BMI sama. Setiap penambahan 5cm risiko akan meningkat 17 persen pada pria dan 13 persen pada wanita.

Sumber : BBC

Read More......