Sabtu, 26 Desember 2009

Kenali Wujud Asli Stres

Setiap orang pasti pernah merasakan stres, tapi tidak semua orang dapat menemukan solusi yang tepat. Itu mengapa, Lyle H. Miller, PhD., dan Alma Dell Smith, PhD., melalui bukunya The Stress Solution membantu kita untuk mendefinisikan stres dengan benar. Ketika kita mampu memetakan stres maka dengan mudah menemukan jalan keluarnya.

Semua orang memiliki sumber stres yang sama. Ini adalah pernyataan yang salah karena setiap orang memiliki ketahanan emosi yang berbeda ketika dihadapi dengan berbagai masalah atau sumber stres.

Stres akan selalu berdampak buruk bagi kita. Untuk memahami ini, kita bisa menggunakan analogi alunan musik. Jika alunan musiknya lembut, kita bisa jadi menganggapnya musik yang menenangkan. Tapi ketika kita diberi hentakan musik yang kencang, kita baru bisa mengatakan musik ini memekakan telinga. Hal serupa juga diterapkan pada stres.

Ketika level stres masih ringan maka kita bisa mengartikannya sebagai proses pematangan diri. Tapi begitu kita putus asa, maka penyebab stres akan kita sebut sebagai kehancuran. Tapi ibarat mendengarkan musik yang kita perlukan adalah manajemen emosi. Bagaimana membuat emosi kita bisa sejalan dengan logika untuk mengantarkan kita jalan keluar, karena setiap masalah pasti ada penyelesaiannya.

Sumber stres ada di mana-mana, jadi kita tidak bisa menghindarinya. Tidak sepenuhnya benar, karena jika kita mengetahui tujuan hidup kita maka kita tidak dengan mudah menyerah dengan masalah yang dihadapi.

Pilih cara paling populer atau yang banyak digunakan orang untuk keluar dari masalah. Menyelesaikan masalah tidak bisa menggunakan ilmu universalitas. Karena setiap manusia dilahirkan dengan keunikan masing-masing maka cara kita meresponi masalah yang ada pun akan berbeda. Maka yang perlu kita lakukan adalah mengenali diri sendiri untuk kemudian memahami bagaimana memetakan masalah sesuai kepekaan kita.

Stres akan disebut sebagai stres ketika kita menunjukkan gejala-gejala kelabilan emosi. Tidak selamanya benar, karena kadang kala kita melakukan pengingkaran ketika kita sedang dihadapkan pada satu masalah. Pengingkaran inilah yang kemudian menumpuk menjadi masalah psikologis yang sangat mungkin mengganggu kesehatan fisik kita.

Untuk itu, sekecil apapun masalah yang kita hadapi, jujurlah pada diri sendiri dan temukan jalan keluarnya dengan keberanian. Karena menghadapi masalah adalah hal yang wajar bagi setiap manusia.

Jika belum sampai pada level gangguan psikologis, tidak perlu kuatir. Tanpa kita sadari, stres ringan pun bisa memengaruhi kebugaran tubuh. Pertanda seperti sakit kepala atau asam lambung yang naik tiba-tiba, sering kali kita anggap sebagai penyakit biasa. Padahal tubuh akan bereaksi mana kala emosi kita tidak stabil. Untuk itu, jangan pernah anggap remeh bahasa tubuh kita.

Sumber : www.preventionindonesia.com

Read More......

Hindarkan Diri dari Depresi

Bila rasa tidak berdaya dan ketidakberkemampuan menyerang kita secara intens, maka hal ini akan menuju pada bentuk distres emosional yang disebut depresi. Bila tidak ditangani, depresi bisa berakumulasi menjadi masalah yang serius.

Depresi juga tidak bisa dianggap remeh karena berpotensi memberi dorongan bunuh diri yang cukup kuat. Manfaatkan hubungan dengan orang-orang terdekat untuk menyalurkan perasaan dan segera cari pertolongan ahli bila stres tidak teratasi.

Mitos: "Saya tak butuh antidepresi, dengan bantuan teman masalah saya bisa selesai."
Fakta: Anda butuh lebih dari sekadar teman untuk melawan depresi. "Mengutarakan perasaan pada teman dan keluarga memang bisa jadi tempat penyaluran rasa stres, namun orang dengan depresi serius akan lebih baik bila memadukan sesi konseling dan obat antidepresan," kata Vivian Burt, MD, PhD, profesor psikiatri dari David Geffen School of Medicine, UCLA, Amerika Serikat.

Mitos: "Punya anak seharusnya membuat bahagia."
Fakta: 15-20 persen ibu yang melahirkan berpotensi mengalami baby blues. Gejala depresi yang paling umum pasca melahirkan adalah perasaan kosong yang luar biasa, merasa tidak berguna dan tidak berharga, banyak menangis, dan lain sebagainya. Berbagi pekerjaan dalam perawatan anak, menulis buku harian, dan menceritakan perasaan pada suami, orangtua, teman, atau dokter, bisa dilakukan untuk mencegah depresi berkembang lebih jauh.

Mitos: "Ini bukan depresi, ini cuma mood swing karena menopause."
Fakta: Menopause bukan alasan untuk tak mencari pertolongan. "Apa pun yang membuat Anda merasa depresi, sekalipun itu karena menopause, Anda butuh bantuan yang nyata untuk keluar dari kondisi ini," kata Burt.

Mitos: "Saya tak ingin membebani orang lain dengan masalah saya".
Fakta: Bicara dengan teman, atau dengan terapis, akan sangat membantu Anda keluar dari rasa kesepian dan putus asa. "Pada usia lanjut, orang lebih rentan mengalami depresi. Itu sebabnya mereka butuh dukungan dari lingkungannya," kata Burt.

Mitos: "Saya orang yang berprinsip dan yakin dengan semua keputusan saya."
Fakta: Pribadi yang rentan terhadap depresi adalah yang kurang terbuka terhadap sosialisasi dan bersikap pasif reaktif. Biasanya orang dalam kelompok ini punya kecenderungan kuat untuk berpikir sendiri serta selalu berupaya memecahkan masalah sendiri tanpa menyertakan pertimbangan dari orang lain, lingkungan, atau kenyataan. Hal spesifik pada penderita depresi adalah sering menghukum diri dengan pikiran yang sebenarnya membuat mereka susah sendiri.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Bayi Kuning, Normalkah?

Bayi kuning atau istilah medisnya ikterus neonatus biasa terjadi pada bayi baru lahir. Sekitar 60 persen bayi lahir cukup bulan dan 80 persen bayi prematur mengalami ikterus. Meski hal biasa, namun tanpa perawatan yang baik, bayi kuning bisa kejang-kejang, bahkan cacat.

Ikterus neonatus terjadi karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin dalam darah menjadi bermasalah karena fungsi hati pada bayi baru lahir belum "matang" atau belum optimal. Akibatnya, produks bilirubin bebas berlebihan, sementara proses pembuangannya sedikit.

Kematangan fungsi hati berlainan untuk setiap bayi. Biasanya tiga sampai empat hari setelah bayi dilahirkan, hati baru bisa berfungsi normal. Namun, ada juga bayi yang membutuhkan waktu satu sampai dua minggu.

Pada bayi normal, kadar bilirubin umumnya akan meningkat mulai hari ke-2 dan mencapai puncaknya pada hari ke-5 atau ke-7. Selanjutnya, bilirubin akan menurun kembali kadarnya sampai hari ke-10.

Bila ikterus ini bersifat fisiologis, kadar birilubin tersebut akan berkisar antara 5-7 mg, dan tidak melebihi 12 mg. Namun, jika kadar bilirubin ini mencapai 15 mg, perlu dilakukan penanganan khusus. Jika terlambat mendapat perawatan, bayi bisa mengalami kejang, cacat otak, bahkan meninggal dunia.

Untuk memantau warna kuning pada bayi, perhatikan bagian mata bayi. Jika putih matanya berubah kuning, berarti bayi mengarah ke kuning. Kuning menjalar dari sekitar wajah ke seluruh tubuh. Perhatikan pula warna urin bayi, bila warnanya kuning tua atau cokelat, kemungkinan kadar bilirubinnya sudah sangat tinggi. Orangtua harus segera membawa bayi ke rumah sakit bila bayi tidak aktif, sering mengantuk, lemas, demam, dan tidak mau minum.

Jika kadar bilirubin bayi tinggi, maka fototerapi (terapi sinar biru) perlu dilakukan. Karena kadar bilirubin yang tinggi dapat menyebabkan keracunan pada otak bayi, yang akhirnya dapat menyebabkan retardasi mental atau palsi serebral. Bila kadar bilirubin tak terlalu tinggi, pemberian ASI bisa sangat membantu.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Phthalates Sebabkan Pembesaran Payudara Anak Laki-laki

* Bahan Kimia Plastik Bikin Anak Laki-laki "Melambai?"

Mungkin ada yang belum tahu bahwa mainan plastik ada yang mengandung phthalates, bahan kimia yang sangat berbahaya karena memengaruhi hormon testoteron pada anak laki-laki.

Dalam studi awal yang melibatkan 40 anak di Turki yang didiagnosa mengalami gynecomastia atau pembesaran bagian payudara, ditemukan bahwa kadar phthalates dalam darah mereka cukup tinggi, yakni 2,8 hingga 25 kali lebih tinggi dibanding dengan anak yang tidak menderita gynecomastia.

Sejak lama para ahli memang meragukan keamanan bahan kimia ini. Namun pihak industri plastik berkilah bahwa bahan yang biasa dipakai untuk melembutkan plastik dan menstabilkan pengharum ini aman. Mereka juga menyebut penelitian tersebut hanya melibatkan sedikit anak sehingga belum cukup bukti.

Padahal, sebenarnya sudah cukup banyak data dan studi yang mengonfirmasi bahaya phthalates. Salah satunya adalah risiko anak laki-laki yang bersikap lebih feminin.

Phthalates tidak hanya ditemukan dalam mainan plastik. Bahan kimia ini dipakai pada hampir semua produk yang biasa kita temukan setiap hari,m ulai dari barang elektronik, tirai plastik kamar mandi, serta produk perawatan kulit, seperti parfum atau sampo. Bahan kimia ini juga ditemukan dalam makanan, mengingat banyak makanan yang kita konsumsi disimpan dalam plastik.

Dr.Elif Ozmet dari Hacettepe University, Turki, yang melakukan studi mengenai risiko gynecomastia akibat phthalates mengatakan bahwa risetnya memang tidak secara langsung membuktikan bahwa bahan kimia ini menyebabkan pembesaran payudara pada anak laki-laki.

"Sekitar 65 persen anak laki-laki bisa mengalami gynecomastia. Kondisi ini terjadi karena gangguan keseimbangan hormon estrogen dan testoteron," kata Ozmet yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics.

Ia menambahkan, bila peningkatan hormon estrogen terjadi karena paparan phthalates, maka hal ini juga bisa menimpa anak perempuan yang akan menyebabkan payudara lebih cepat tumbuh sebelum usia puber. "Dampak dari phthalates memang tidak hanya pada anak laki-laki, tapi konsekuensinya berbeda dari anak perempuan," katanya.

Selain bahan kimia, pembesaran payudara pada anak laki-laki juga bisa terjadi karena faktor keturunan.

Sumber : healthdaynews

Read More......

12 Cara Bantu Perkembangan Bayi di Tahun Pertamanya

Di bulan pertamanya, dekatkan wajah Anda dengan wajahnya agar ia bisa melihat wajah Anda dengan jelas.

Stimulasi tepat sesuai masa perkembangan bayi dari bulan ke bulan akan membantu buah hati Anda mencapai perkembangan optimalnya. Berikut cara-cara mudah yang bisa Anda lakukan bersama si buah hati Anda.

Bulan Pertama
Pada usia ini, si bayi baru bisa melihat dalam jarak dekat, sekitar 8-15 inci (20-40 cm). Saat matanya mulai berkembang, ia akan senang mencoba berfokus pada wajah Anda. Jadi, saat ia terjaga, cobalah untuk bicara dalam jarak dekat dengannya.

Bulan Kedua
Bantu bayi Anda untuk mengembangkan otot tangannya dan indera penglihatannya dengan membantu membuat gerakan tepuk tangan dengan kedua telapak tangannya sambil bernyanyi. Seiring waktu, ia akan mencoba mengikuti gerakan dan suara Anda, sekaligus mengembangkan koordinasi tangan-mata dan bahasa. Di usia ini, bayi juga akan mulai mengikuti ekspresi. Dekatkan si bayi dan ajak ia mencoba melakukan gerakan menjulurkan lidah, beri contoh, tapi jangan dipaksakan. Selain itu, coba gerakan membuka mulut Anda lebar, atau menyeringai.

Bulan Ketiga
Di bulan ini, ia akan mulai mencoba menggunakan tangannya untuk bermain, tak heran jika ia mulai menjatuhkan atau mencoba menggenggam barang-barang di sekitarnya. Dukung tahapan ini dengan memberinya mainan bunyi-bunyian dan yang membantunya belajar menggenggam. Pada usia bulan ketiga ini, ia akan mulai mencoba mengangkat kepalanya. Ajak ia melatih otot lehernya juga dengan cara mendekatkan cermin dengannya. Ini akan menginspirasinya untuk mengangkat kepalanya setara dengan wajahnya untuk melihat gambaran dirinya sendiri.

Bulan Keempat
Pada tahapan ini, kemampuannya untuk bersosialisasi, motorik, dan berbahasa mulai mengalami peningkatan. Anak pun akan mulai menunjukkan emosi dengan mencoba menimbulkan suara dengan mulutnya dengan suara yang ceria untuk menunjukkan rasa bahagia ketika diberikan mainan, atau menggerutu dan menangis marah ketika mainannya Anda ambil. Selain itu, di minggu keempatbelasnya, refleks gelinya mulai terbentuk. Anda bisa mulai membuatnya tertawa dengan menggelitik telapak kakinya.

Bulan Kelima
Di usianya ini, kemampuan telinga dan matanya sudah mulai berfungsi seperti Anda. Ia pun akan mulai menggumam tak jelas, berusaha menyebut papa atau mama. Cobalah untuk bicara kepadanya dan mengajar kata-kata yang mudah untuk diucapnya untuk mengajaknya berkomunikasi. Ulangi kata-kata dan cobalah untuk mendukung si kecil dengan sabar ketika ia mencoba untuk meniru Anda. Mulai bacakan buku untuk bayi dengan menunjukkan benda serta menyebut namanya.

Bulan Keenam
Tak lama lagi, si bayi akan belajar untuk belajar duduk dan bergerak. Buat ia berusaha bergerak sendiri dengan membuatnya dalam posisi tengkurap. Taruh mainan di depannya, dan buat ia agar ingin meraih benda tersebut. Karena di usia ini bayi akan mencoba untuk mengenali sesuatu lewat indera pengecapnya (lidah), maka ia akan mencoba memasukkan segala yang ia ingin tahu ke mulutnya. Pastikan mainannya lebih besar dari mulutnya dan tidak bisa ia telan.

Bulan Ketujuh
Di bulan ketujuh ini, perkembangan tangannya mulai tampak. Khususnya gerakan menggenggam dan mencubit. Stimulasi kemampuan motorik halusnya dan koordinasinya ini dengan membuatnya mau mengambil barang kecil untuk ia coba raih. Misal, dengan mencoba mengambil sendok plastik atau cangkir kecil.

Bulan Kedelapan
Waktunya untuk menstimulasi kepandaian spasial dan pengucapan. Cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberinya mainan mencocokkan balok besar, atau coba tanyakan kepada si bayi "Mana hidung Adik?". Setiap kali Anda bermain menunjuk bagian tubuhnya, hal tersebut akan mulai mengajarnya arti dari kata-kata.

Bulan Kesembilan
Si kecil akan mulai merasa terkesima dengan benda-benda berengsel dan cara kerjanya. Lihat betapa terhiburnya ia dengan buku yang kulit mukanya terbuat dari karton kaku, pintu lemari, boks dengan kuping penutupnya, atau mainan yang bisa dibuka-tutup. Seiring ia bermain membuka-menutup boks atau pintu, ia juga melatih koordinasi tangan dan tangannya.

Bulan Kesepuluh
Si kecil akan menyukai permainan mencari barang yang tersembunyi. Latihlah saraf motorik halusnya dengan bermain mencari benda yang hilang. Misal, sembunyikan mainannya yang berwarna cerah di bawah bantal atau kain, kemudian taruh tangannya di atas penutup tersebut, kemudian biarkan ia "menemukan" barang tersebut. Tak berapa lama lagi, ia akan bisa menemukan barang tersebut tanpa butuh bantuan.

Bulan Kesebelas
Tetap ajarkan cara berkomunikasi dan berbahasanya dengan permainan dan lagu-lagu. Kemampuan berbahasanya terbentuk melalui interaksi dengan manusia lain, bukan lewat acara televisi, jadi upayakan untuk berbicara dengan si kecil sesering mungkin. Katakan padanya apa yang sedang Anda lakukan, tanyakan pertanyaan, dan gunakan gerakan-gerakan dramatis, serta intonasi berbeda. Ia akan menonton Anda dan akan mencoba meniru.

Perlu Diingat
Beberapa bayi mungkin akan mengalami perkembangan yang lebih cepat atau lebih lambat ketimbang yang dituliskan di atas, atau dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Jangan langsung panik, karena bayi memiliki ritme perkembangannya sendiri. Perkembangan yang lambat ketimbang teman seusianya jarangkali menjadi pertanda ada masalah pada si bayi. Jika Anda memiliki kekhawatiran, silakan tanyakan ke dokter anak. Sebagai orangtua, Anda perlu ketahui, bahwa perkembangan bayi sangat cepat, jika Anda tidak menikmatinya, perkembangan tersebut akan berlalu begitu saja. Maka, usahakan untuk menikmati menit-menit Anda bersamanya. Lagipula, ia adalah anugerah terindah dari Yang Maha Kuasa, kan?
Sumber : WebMD

Read More......

6 Risiko Bayi Sesar

Jika bayi bisa lahir secara alami, mengapa harus disesar? Ternyata, bayi lahir sesar lebih beresiko mengalami berbagai gangguan kesehatan dibandingkan bayi lahir normal. Apa saja gangguan itu? Dr.Erick Fransisco Kan, M.Med, Sp.A dari Siloam Hospital Karawaci membeberkannya.

1. Gangguan pernapasan
TTNB (Transient Tachypnea of the New Born) adalah gangguan pernapasan yang paling sering dikhawatirkan terjadi pada bayi sesar. Gangguan ini terjadi akibat cairan yang memenuhi paru-paru janin selama berada dalam rahim tidak terkompresi mengingat bayi sesar tinggal "terima jadi". Padahal, proses persalinan per vaginam melewati jalan lahir inilah yang memungkinkan cairan yang memenuhi paru-paru semasa janin berada dalam rahim dipompa habis keluar.

Selain itu, proses kompresi juga terjadi berkat kontraksi rahim ibu secara berkala. Kontraksi yang lama-kelamaan semakin kuat ini akan menekan tubuh bayi, sehingga otomatis cairan dalam paru-parunya ikut keluar. Nah, pada bayi sesar, kedua proses kompresi tadi tidak terjadi dengan sempurna.

2. Rendahnya sistem kekebalan tubuh
Data berdasarkan evidance base memang belum ada. Namun pada proses persalinan normal, bayi berpindah dari rahim yang nyaris steril ke lingkungan luar melalui proses yang berlangsung lama dan melibatkan kontraksi selama berjam-jam. Saat lahir pun, mulut bayi tidak tertutup sehingga banyak kuman yang masuk ke dalam mulut, bahkan sampai ke pencernaan. Imbasnya, bayi mengalami kontak alami dengan mikroba floral dalam jalan lahir ibunya yang kemudian berkoloni di ususnya. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalan tubuhnya.

3. Rentan alergi
Baik dari kondisi "kotor" di jalan lahir yang tidak dilalui si bayi yang dilahirkan secara sesar, maupun tertundanya pemberian ASI sesegera mungkin, membuat risiko alergi pada bayi jadi lebih tinggi. Belum lagi paparan antibiotik yang biasanya diberikan kepada bayi sesar sebagai langkah berjaga-jaga dari kemungkinan infeksi, juga meningkatkan risiko alergi.

4. Emosi cenderung rapuh
Meski belum terbukti melalui penelitian ilmiah, kondisi psikologis bayi sesar diduga cenderung lebih rapuh dibanding bayi yang dilahirkan secara normal. Faktanya, bayi yang lahir normal memang dihadapkan pada kondisi tidak nyaman dimana ia harus melewati jalan lahir yang sempit dan berliku disertai tekanan hebat akibat kontraksi rahim. Perjuangan inilah yang diyakini dapat melatih mental si kecil sejak dini. Boleh jadi faktor ini memberi kontribusi tersendiri terhadap kepribadian si anak kelak.

Akan tetapi pola asuh yang diberikan orangtua dan bagaimana pengaruh lingkungan terbukti lebih ikut memberi warna apakah seseorang lebih tahan banting atau tidak ketika menghadapi stres kehidupan.

5. Terpengaruh anestesi
Kondisi ini mungkin saja terjadi. Karenanya, tim dokter yang terdiri dari dokter kebidanan dan kandungan, dokter anak, dan dokter anestesi harus berhitung secermat mungkin agar pembiusan pada bayi berpengaruh seminim mungkin. Untuk itu, umumnya anestesi yang digunakan adalah anestesi spinal yang berdosis rendah. Penggunaan bius total membuat bayi terlihat agak ngantuk karena dikeluarkan saat masih di bawah pengaruh anestesi.

6. Minim peluang IMD
Bayi sesar kurang mendapatkan kesempatan untuk menjalani IMD alias inisiasi menyusu dini. Ini karena kondisi bayi sesar berbeda dari kondisi bayi lahir normal yang bisa langsung ditempelkan di dada ibunya dengan refleks yang cukup kuat untuk mencapai payudara ibu. Sementara pada persalinan sesar, hal yang tak bisa segera dilakukan mengingat bayi biasanya langsung dipasangi infus dan selang oksigen guna membantu pernapasannya. Si ibu pun umumnya masih dalam keadaan "teler" akibat pengaruh obat anestesi.
Sumber : www.tabloid-nakita.com

Read More......

Rabu, 20 Mei 2009

Jangan Biarkan Anak Suka Jajan!

KOMPAS.com - Jajanan dengan berbagai jenis bentuk dan warna dikemas secara menarik, lantas disajikan para pedagang kepada anak-anak di lingkungan sekolah maupun perkampungan setiap hari. Tetapi, masyarakat tidak tahu kandungan gizi atau bahkan jajanan itu berbahaya bagi kesehatan anak.

Di sisi lain, orangtua selalu memberi uang jajan kepada putra putrinya ketika mau berangkat sekolah dan merasa kasihan jika anak balitanya merengek minta jajan tetapi tidak dipenuhi.
Orangtua merasa bersalah apabila tidak menuruti kemauan anak, karena orangtua bekerja mencari uang juga untuk keperluan anak.

Apalagi bagi keluarga mampu, jika orangtua tidak memberikan uang jajan atau menuruti kemauan anak maka akan dicap tetangga kanan kiri sebagai orangtua yang pelit.

Sebenarnya, boleh saja anak jajan tetapi pada saat tertentu atau kadang-kadang saja, jangan biarkan jajan menjadi kebiasaan rutin anak.

Namun, sebagian masyarakat modern sekarang ini justru bangga dengan kebiasaan buruk anak tersebut, karena merasa bisa menuruti kemauan anak. Jika orangtua membiarkan kebiasaan anak jajan di sekolah sebenarnya merugikan bagi anak dan orangtua, karena makanan yang dibeli anak belum tentu bergizi dan sehat.

Dari pada memberikan uang jajan kepada anak, orangtua dapat memberikan penggantinya dalam bentuk bekal makanan sebab jajanan belum tentu terjamin nutrisi dan kebersihannya, khususnya jajanan di luar sekolah.

Berdasarkan hasil survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ada 45 persen jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia.

Bahaya utama berasal dari cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman.

Psikolog Universitas Indonesia, Mayke S. Tedjasaputra mengatakan, untuk mencegah kebiasaan jajan anak harus dimulai dari pola makan keluarga. Salah satu cara adalah membuat "kudapan tandingan" yang tidak kalah enak dari jajanan yang dapat dibeli di luar rumah.

Sebagai upaya preventif, katanya, anak harus dikenalkan pada pola makan sehat dan orangtua harus dapat dijadikan contoh atau panutan.

"Tidak ada gunanya melarang anak jajan kalau orangtuanya juga sering jajan dengan alasan tidak sempat memasak karena kesibukannya," katanya.

Selain itu, sebagai upaya kuratif, orangtua harus dapat menata kegiatan makan, membuat penganan bersama dengan anak, dan memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan.

Menurut dia, orangtua harus berani bertindak tegas untuk melarang anak yang suka jajan, karena kebiasaan ini bisa berpengaruh pada pola makan anak.

"Orangtua harus bertindak tegas terhadap kebiasaan kurang baik itu. Bertindak tegas bukan berarti harus dengan cara kekerasan membentak atau lainnya, tetapi anak dibatasi untuk jajan," katanya.

Ia mengatakan, kebiasaan jajan dapat mengurangi nafsu makan anak di rumah, apalagi makanan yang ia beli belum tentu bergizi dan sehat.

Untuk mencegah kebiasaan tersebut, bagi balita biarkan anak menangis kalau mau minta jajan. "Sampai menangis berguling-guling pun biarkan dia. Ini sebagai pembelajaran," katanya.

Namun, orangtua harus memberi pengertian pada si kecil bahwa kebiasaan jajan tidak baik dan ia diberi kesempatan untuk jajan pada hari tertentu saja, jangan setiap hari.

Ia mengatakan, kebiasaan jajan bagi anak merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kadangkala kebiasaan ini untuk melawan orangtua, agar sama dengan teman lainnya, dan untuk "membeli" atau disukai teman.

Menurut dia, untuk mengurangi kebiasaan anak jajan di sekolah bisa dimulai dengan membatasi pemberian uang jajan. Boleh jajan pada waktu atau hari tertentu saja.

Spesialis gizi klinik Departeman Radioterapi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK mengatakan, untuk mencegah anak suka jajan makanan kurang sehat (kurang higienis, mengandung pengawet dan pewarna) di sekolah, orangtua harus membiasakan anak untuk sarapan pagi.

Ia mengatakan, sarapan pagi sangat penting karena merupakan persiapan asupan energi untuk beraktivitas dan untuk menyerap pelajaran di sekolah.

Bagi anak yang susah makan di rumah, orangtua harus bisa memberikan pengertian bahwa makanan untuk kebutuhan tubuh anak bukan untuk kepentingan orangtua.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Rabu, 11 Maret 2009

Anak Sehat Bisa Dilihat dari Giginya

Orangtua yang memperhatikan tumbuh kembang anak perlu mencermati tanda-tanda anak memiliki asupan gizi yang baik. Seperti dituturkan ahli gizi Dr dr Anie Kurniawan, M.Sc, SpGK, ada 10 tanda umum yang mudah dikenali dari anak yang memiliki gizi yang baik.

Pertama, anak sehat bertambah umur, berat dan tinggi badan pun bertambah. Kedua, postur tubuh tegap dan otot padat. Pertumbuhan dan perkembangan rangka tubuh diukur dengan cara berdiri tegak. Pertumbuhan otot dilihat dengan pengukuran lingkar lengan atas yang sesuai dengan usianya.

Ketiga, rambut berkilau dan kuat. Anak yang memenuhi kriteria ini memiliki cukup asupan makronutrien, seng, serta vitamin C dan E.

Keempat, kulit serta kuku bersih dan tidak pucat. Kulit lembab dan tidak bersisik itu cukup asupan vitamin A, C, dan E.

Kelima, wajah ceria, mata bening, dan bibir segar. Kejiwaan anak ditandai dengan sifat ceria, aktif berkomunikasi, dan mau berteman.

Keenam, gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi anak berkilat, gusi merah muda berkilat, dan lidah bersih segar artinya anak memiliki kecukupan acupan niasin, asam folat, riboflavin, dan vitamin B 12.

Ketujuh, nafsu makan baik dan buang air besar teratur.

Kedelapan, anak bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur. Fungsi motorik anak yang sehat bila anak bergerak aktif sesuai umur, lincah bermain sesuai umur, dan berbicara lancar sesuai umur.

Kesembilan, anak sehat itu penuh perhatian dan bereaksi aktif. Kecerdasan anak diartikan dengan sikap penuh perhatian, rasa ingin tahu, bereaksi aktif, dan berprestasi.

Kesepuluh, anak dapat tidur nyenyak. Status gizi memengaruhi kebiasaan tidur anak. Menurut dr Anie, ada hubungan antara indeks masa tubuh dan kebiasaan tidur anak. Misalnya anak perempuan (sekitar 13 tahun) yang langsing tidur lebih lama dan nyenyak daripada yang gemuk. Anak bergizi baik (tidak kegemukan) tidur lebih banyak. Dengan kecukupan asupan zat gisi dan serat dari makanan diharapkan anak bisa buang air besar lancar, nafsu makan baik, dan tidur nyenyak.

Sumber : kompas.com

Read More......

IC Soematra GMCP


untuk DL IC Soematra GMCP
http://uploads.bizhat.com/file/388701

untuk DL IC Soematra 10
http://uploads.bizhat.com/file/388703

Read More......

Sabtu, 10 Januari 2009

Terung, Antikanker yang Dipercaya Sebagai Obat Kuat

Satu lagi bahan pangan yang mudah didapat dan murah harganya, tetapi sangat banyak khasiatnya bagi kesehatan. Terung merupakan bahan pangan kaya zat gizi yang bisa menurunkan kolesterol darah, mengandung zat antikanker, sebagai alat kontrasepsi, serta dipercaya meningkatkan libido.


Terung (Solanum melongena L.) merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Dari kawasan tersebut, terung kemudian disebarkan ke Cina pada abad ke-5. Dari Cina selanjutnya disebarluaskan ke Karibia, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Amerika Selatan, dan daerah tropis lainnya.

Selanjutnya terung disebarkan pula ke negara-negara subtropis, seperti Spanyol, dan negara lain di kawasan Eropa. Karena daerah penyebarannya sangat luas, sebutan untuk terung sangat beraneka ragam, yaitu eggplant, gardenegg, aubergine, melongene, eierplant, atau eirefruch.

Jenis Terung
Terung merupakan salah satu jenis sayuran buah yang digemari berbagai kalangan. Tanaman terung termasuk satu kerabat dengan tanaman takokak (Solanum torvum), leunca (Solanum nigrum), tomat (Solanum lycopersicum), dan kentang (Solanum tuberosum). Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.

Bunga terung merupakan bunga banci, yaitu berkelamin dua. Dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga terung bentuknya mirip bintang, berwarna biru atau lembayung, cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara silang maupun menyerbuk sendiri.

Buah terung merupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai umumnya terdapat satu buah terung, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar di dalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau keunguan.

Buah terung sangat beragam, baik dalam bentuk, ukuran, maupun warna kulit, tergantung pada varietasnya. Dari segi bentuk buah, ada yang bulat, bulat-panjang dan setengah bulat. Ukuran buah bervariasi dari kecil, sedang, dan besar.

Warna kulit buah bervariasi dari ungu, hijau keputih-putihan, putih, putih keunguan, serta hitam atau ungu tua. Di dalam buah terdapat biji dalam jumlah banyak, berbentuk pipih, berwarna cokelat muda. Biji tersebut merupakan alat reproduksi atau perbanyakan tanaman secara generatif.

Jenis terung yang umum diperjualbelikan adalah terung gelatik, terung kopek, terung craigi, terung medan, terung bogor, dan terung jepang. Terung gelatik umumnya dibuat lalap, sehingga sering juga disebut sebagai terung lalap. Buahnya bulat kecil berwarna ungu atau putih keunguan, teksturnya renyah, rasanya langu tetapi tidak getir.

Terung kopek memiliki bentuk buah bulat panjang, bagian ujungnya tumpul, lurus, berwarna ungu, hijau keunguan, atau hijau muda. Rasanya agak manis dan tekstur daging buahnya lunak.
Terung craigi memiliki buah berbentuk bulat panjang (lurus atau bengkok), berwarna ungu atau ungu muda, serta ujungnya meruncing. Terung medan berbentuk bulat panjang, warnanya hijau bergaris-garis putih, rasanya manis tetapi agak asam.

Terung bogor memiliki buah berbentuk bulat besar, sehingga dikenal juga sebagai terung kelapa. Warnanya putih atau hijau keputih-putihan, tekstur renyah, rasanya sedikit manis dan agak getir (kelat). Selain varietas lokal, di Indonesia juga banyak ditanam terung varietas introduksi, yaitu berasal dari luar negeri. Varietas introduksi yang paling dikenal adalah terung jepang.

Terung jepang memiliki bentuk yang beragam, yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat, serta warna kulit yang ungu hingga ungu gelap mengilap. Varietas terung jepang yang sangat dikenal adalah moneymaker 2 dan black shine.

Saat ini di Indonesia banyak ditanam varietas terung hibrida. Keunggulan varietas hibrida adalah produksinya tinggi, teksturnya renyah dan empuk, rasanya enak, serta memiliki ketahanan yang tinggi terhadap hama dan penyakit tanaman. Contoh varietas hibrida: farmers long dan extra long (asal Taiwan); early bird, black dragon, vista, long tom, dan money maker 2 (asal Jepang).

Cegah Hipertensi
Komposisi gizi terung sangat beragam, tergantung varietas, lokasi penanaman, serta ketuaan buah saat dipanen. Walaupun ketiga jenis sayuran tersebut merupakan kerabat dekat, komposisi gizinya sedikit berbeda. Tekokak dan leunca memiliki kadar energi, kalsium, vitamin A, dan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan terung.

Keunggulan terung terletak pada kadar potasium (kalium) yang tinggi, yaitu sekitar 217 mg/100 g, serta kadar sodium (natrium) yang sangat rendah, yaitu 3 mg/100 g. Kadar kalium yang tinggi dan natrium yang rendah sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam pencegahan penyakit hipertensi.

Selain itu, terung mengandung serat pangan dalam jumlah lumayan banyak, yaitu 2,5 g/100 g, sehingga baik untuk pemeliharaan saluran pencernaan. Vitamin yang cukup menonjol pada terung adalah asam folat, dengan kadar 19 mikrogram per 100 gram bahan.

Ditinjau dari segi ekonomi, terung memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan tekokak dan leunca. Bentuk olahan terung juga lebih bervariasi, sehingga lebih disukai oleh masyarakat luas.

Hanya Mitos
Anjuran bahwa seorang pria sebaiknya tidak mengonsumsi terung karena dapat menurunkan libido adalah mitos belaka. Mitos tersebut timbul karena mengasosiasikan organ seksual pria dengan terung yang teksturnya lunak dan loyo akibat proses pemasakan. Anggapan tersebut sama sekali tidak benar. Sebaliknya, di dalam buah terung terkandung zat-zat penting yang justru bermanfaat bagi kesehatan, termasuk dalam urusan seks.

Secara tradisional, tanaman terung digunakan sebagai obat untuk pengobatan gusi bengkak, peradangan pada mulut, wasir, borok pada hidung, retak tulang, pelancar air seni, dan demam. Hal tersebut masih dipraktikkan di berbagai daerah hingga saat ini.

Kulit terung mengandung banyak flavonoid dan antioksidan lain, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Terung juga mengandung senyawa terpen yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Suatu penelitian menggunakan kelinci percobaan menunjukkan bahwa pemberian jus terung mampu menurunkan kadar kolesterol dan memperbaiki laju aliran darah.

Buah terung juga mengandung senyawa asam klorogenat (chlorogenic acid), yaitu salah satu jenis antioksidan, yang menurut beberapa hasil penelitian memiliki aktivitas antikanker, antimikroba, dan antivirus, serta memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Terung juga diketahui mengandung tripsin inhibitor, yaitu suatu komponen yang dipercaya mampu membantu menetralkan sel penyebab kanker.

Beberapa jenis terung, seperti Solanum khasianum, Solanum laciniatum, dan Solanum grandiflorum, diketahui mengandung senyawa alkaloid berupa solasodin dalam jumlah cukup tinggi, yaitu antara 2,0 hingga 3,5 persen. Senyawa tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku untuk kontrasepsi oral, sebagai pil untuk kepentingan program keluarga berencana.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Yang Diperlukan Anak agar Bermental Sehat

Untuk bisa tumbuh secara sehat, anak-anak tidak cukup hanya mendapatkan makanan, olahraga, dan rumah yang baik. Mereka juga butuh cinta tanpa syarat dari orangtuanya.

“Ngapain coba bokap gue nyeramahin orang tiap hari? Dia itu kolektor film porno, selemari penuh...” ujar seorang remaja berusia 17 tahun yang positif mengidap HIV. Sebutlah namanya Boy, telah berhubungan seksual sejak usia 13 tahun. Sudah tak terhitung jumlah perempuan yang pernah berhubungan dengannya, tak terhitung pula sudah berapa kali ia melakukannya.

Mengapa Boy melakukannya? Ia mengaku bosan, muak, kecewa, dan marah dengan sikap orangtuanya yang menurutnya terlalu munafik. Sebagai ahli dakwah yang populer dan sering muncul di TV, ayahnya menanamkan peraturan agama secara kaku dan ketat kepada anak-anaknya sejak kecil.

Di sisi lain Boy melihat ayahnya di rumah tiap hari menonton film-film porno, sendirian. Sementara si ibu tipe perempuan yang lemah dan tunduk patuh sepenuhnya pada suami. Boy kecewa kepada ayah dan ibunya, yang dinilainya hanya bisa memerintah, memerintah, dan memerintah.

Ada lagi Ike, sebutlah begitu namanya. Sebagai anak keluarga berada, dia dengan mudah mendapatkan semua yang diinginkannya. Ke sekolah diantar sopir dengan mobil pribadi yang mewah, uang saku tak terbatas, apa pun bisa dibelinya.

Nyatanya Ike tumbuh sebagai anak yang gelisah, kesepian, dan sangat longgar dalam urusan moral. Orangtuanya hampir tak pernah berkomunikasi dari hati ke hati dengannya. Mereka sibuk, jarang di rumah, tetapi melimpahi anak dengan harta.

Mental dan Fisik
Boy dan Ike adalah contoh betapa sebagai anak mereka tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk tumbuh sehat. Namun, boleh jadi ayah dan ibu mereka tidak menyadari bahwa apa yang terjadi pada anak-anak tersebut merupakan dampak dari ketidaktahuan atau keteledoran orangtua.

Sebetulnya banyak sekali kebutuhan anak-anak untuk bisa tumbuh sehat. Dari segi fisik anak-anak sejak dalam kandungan membutuhkan:
- nutrisi yang baik dan sesuai kebutuhan
- istirahat dan tidur yang cukup
- olahraga sesuai takaran
- imunisasi sesuai kebutuhan
- lingkungan tinggal yang sehat

Boleh jadi semua orangtua yang membeli tabloid gaya hidup sehat ini bisa memenuhi kebutuhan fisik seperti di atas. Meski demikian, dengan terpenuhinya kebutuhan fisik tersebut belum berarti anak-anak akan tumbuh sehat jika kebutuhan untuk memiliki mental yang sehat tidak terpenuhi.

Kebutuhan itu antara lain:
- cinta tanpa syarat dari ayah, ibu, dan keluarga
- memiliki kepercayaan diri dan rasa harga diri (self esteem) yang tinggi
- punya kesempatan bermain dengan anak-anak lain
- mendapat dorongan dan dukungan dari guru dan orang-orang yang mengasuhnya
- tinggal di lingkungan yang aman dan terlindung
- adanya pedoman dan disiplin yang jelas

Cinta Tanpa Syarat
Mengacu pada Asosiasi Kesehatan Mental Nasional, Amerika Serikat, cinta, rasa aman, dan penerimaan harus menjadi “jantung” bagi setiap keluarga. Anak-anak perlu tahu bahwa cinta orangtua tidak tergantung pada prestasi anak-anak. Kesalahan dan/atau kekalahan harus diterima. Dengan demikian, rasa percaya diri akan tumbuh di rumah yang penuh dengan cinta dan perhatian tanpa syarat.

Banyak orangtua tanpa sadar sering membuat anak merasa tidak diterima dan tidak disayang karena prestasi, sikap dan perilaku, atau kondisi fisiknya tidak sesuai harapan orangtua. Akibatnya, banyak anak yang kemudian lari mencari kompensasi atau melakukan tindakan penghukuman terhadap sikap orangtuanya.

Bagaimana dengan soal menumbuhkan kepercayaan diri dan self esteem yang tinggi pada anak-anak?

Sangat disarankan orangtua memberikan dorongan bagi anak untuk mengenal dan mempelajari hal-hal baru, serta menumbuhkan hasratnya untuk mengeksplorasi lingkungan. Keterlibatan, komunikasi aktif, dan perhatian orangtua akan menumbuhkan kepercayaan dan harga diri anak.
Orangtua pun perlu memahami bahwa anak butuh tujuan yang realistis, sesuai ambisi dan kemampuan masing-masing. Dengan bantuan orangtua, anak dapat memilih aktivitas yang bisa mengembangkan kemampuan dan kepercayaan dirinya.

Sikap jujur orangtua merupakan tonggak bagi anak. Karena itu, bersikaplah jujur pada anak, tidak perlu menyembunyikan kegagalan Anda dari mata mereka, sebab anak perlu belajar pula bahwa orangtua bukanlah manusia yang sempurna.

Sebaliknya, jika anak mengalami kegagalan, orangtua tidak diharapkan bersikap kasar, sinis, sarkastis, menghakimi, atau menyalahkan. Yang dibutuhkan anak adalah penerimaan dan dorongan yang mampu membesarkan hati mereka untuk bisa bangkit.

Pedomannya Jelas
Boy begitu kecewa dan marah kepada ayahnya, figur yang menanamkan nilai-nilai moral dan disiplin keras kepadanya. Ia kecewa karena ayahnya tidak konsekuen. Di satu sisi ia sosok yang menanamkan hal-hal baik, di sisi lain ia melakukan apa yang ditabukan kepada anaknya. Si anak jadi bingung, mana pedoman yang harus dipegangnya, omongan atau perbuatan ayahnya?

Anak-anak, sebagai anggota keluarga, perlu belajar tentang peraturan dan nilai-nilai yang berlaku di dalam keluarga. Peraturan dan nilai-nilai itu sendiri harus jelas, adil, konsisten, dan konsekuen dijalani oleh orangtua yang menegakkannya.

Anak-anak pun perlu tahu bahwa setiap anggota keluarga bertanggung jawab atas perbuatannya, dan apa konsekuensinya jika melanggar peraturan dan nilai-nilai yang diberlakukan itu.

Karena itu:
- Bersikaplah sabar dan realistis dengan harapan Anda, karena perkembangan anak tergantung pada cinta dan dukungan Anda.
- Perlihatkan contoh yang baik karena Anda tidak mungkin mengharapkan adanya pengendalian diri dan disiplin diri dari anak-anak jika Anda sendiri tidak melakukannya.
- Jika Anda harus mengkritik, kritiklah perbuatannya, bukan pribadi si anak. Lebih baik bilang, “Kelakuanmu jelek sekali,” bukan “Kamu memang anak yang jelek!”
- Berikan alasan yang jelas mengapa Anda menerapkan disiplin dan nilai-nilai tertentu, dan apa konsekuensinya jika tidak diterapkan.
- Sampaikan perasaan Anda karena kadang orangtua kehilangan kontrol, tetapi setelah itu meminta maaflah jika Anda melakukan kesalahan.

Bemain Bersama
Bagi anak-anak, bermain itu sangat menyenangkan. Dari aktivitas menyenangkan itulah anak belajar kreatif, mengenal dan memecahkan masalah, mengontrol diri, berempati, berbagi, dan sebagainya. Bermain itu penting bagi kesehatan fisik dan mental anak.

Anda perlu mengubahnya jika masih memiliki persepsi bahwa bermain itu hanya buang waktu. Beri kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebaya. Bahkan, orangtua adalah teman bermain yang sangat baik karena hubungan emosional yang positif bisa terbangun.

Yang pasti, jangan menjadikan TV sebagai pengganti kehadiran Anda. Bagaimanapun, bermain yang sehat membutuhkan interaksi langsung dengan manusia lain. Anda tidak mau anak-anak “diasuh” oleh kotak bergambar itu, bukan?

Sumber : Kompas.com

Read More......

Kamis, 08 Januari 2009

Apel Mencegah Asma pada Bayi!

Jika perempuan memakan apel selama hamil, bayi mereka mungkin memiliki resiko yang lebih rendah untuk terserang asma, demikian hasil satu studi baru.

Studi tersebut, yang diselenggarakan oleh para peneliti Belanda, dilandasi atas analisis terhadap 1.253 anak dari sebelum mereka lahir hingga mereka berusia 5 tahun.

Dalam studi itu, ibu anak-anak tersebut menyelesaikan daftar pertanyaan mengenai makanan selama mereka hamil, dan kesehatan anak mereka dinilai dengan daftar pertanyaan mengenai gejala penyakit. Makanan anak-anak itu juga dinilai.

Temuan tersebut memperlihatkan perempuan yang mengkonsumsi paling banyak apel selama kehamilan --lebih dari empat per pekan-- memiliki anak yang memiliki kemungkinan 37 persen lebih rendah untuk mengalami sesak nafas dibandingkan dengan anak dari ibu yang paling sedikit mengkonsumsi apel selama mereka hamil.

Studi itu disiarkan di dalam jurnal Thorax, terbitan Januari.

Mekanisme di balik kemungkinan dampak perlindungan apel mungkin memiliki kaitan dengan "flavonoid" dan zat anti-oksidan lain yang terkandung di dalam apel, kata Dr. Devang Doshi, Direktur Bagian imunologi dan Alergi Pediatrik di Beaumont Hospital di Royal Oak, Michigan, yang tak ikut dalam studi tersebut.

Lebih dari 20 juta orang Amerika memiliki asma dan sebanyak 6,2 juta di antara mereka adalah anak kecil, demikian data dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention
Sumber : Kompas.com

Read More......

Kembang Tahu Perangsang ASI

KEMBANG tahu tinggi kadar proteinnya. Rumah sakit memanfaatkannya untuk pemulih kesehatan pasien. Makanan ini juga dianjurkan bagi penderita diabetes dan tekanan darah tinggi, serta konon merangsang ASI sehingga sangat baik bagi ibu hamil dan baru melahirkan.

Tahu merupakan gumpalan protein dari susu kedelai yang telah dipisahkan dengan air tahu (whey) dengan cara pengepresan. Sebaliknya, kembang tahu merupakan lapisan tipis yang terbentuk di permukaan susu kedelai yang dipanaskan. Mungkin karena mengapung-apung di permukaan susu kedelai, maka disebut sebagai kembang tahu.

Di Indonesia, kembang tahu dipakai sebagai campuran sup ayam, sup buntut, kimlo, capcay, dan bihun goreng. Bentuknya yang tipis dan kering memungkinkan kembang tahu disimpan lama tanpa memerlukan lemari pendingin. Produk tersebut mudah ditemukan di berbagai warung dan pedagang sayur keliling.

Jenis kembang tahu
Pernahkah Anda memperhatikan terbentuknya lapisan tipis yang mengapung di permukaan segelas susu sapi panas yang didiamkan mendingin pada suhu kamar? Lapisan tersebut merupakan gumpalan protein dan lemak yang lama-kelamaan akan menebal sehingga dengan mudah dapat diangkat. Jika dicicipi akan terasa lezat, halus, dan agak liat.

Hal yang sama juga akan terjadi jika susu kedelai dipanaskan. Lapisan tipis dari permukaan susu yang telah dipanaskan tersebut di Jepang dinamakan yuba, sedangkan di Indonesia lebih populer disebut kembang tahu. Selain dari kacang kedelai, kembang tahu juga dapat dibuat dari kacang-kacangan lainnya, seperti kacang hijau, kacang gude, kacang jogo, koro benguk, dan lain-lain.

Secara umum, kembang tahu dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kembang tahu segar, setengah kering, dan kering. Di Jepang, kembang tahu segar disebut nama yuba. Ciri-ciri kembang tahu segar yang baik adalah warna krem kekuning-kuningan, tekstur lembut, ringan, rasa sedikit manis, dan enak rasanya.

Sayangnya, kembang tahu segar ini tidak tahan disimpan lama, yaitu hanya mampu bertahan 2-4 hari pada suhu kamar atau 3-5 hari pada lemari es. Untuk mencegah serangan jamur, kembang tahu basah biasanya dibungkus dengan plastik atau karton kedap udara.

Kembang tahu setengah kering, yang disebut juga nama gawaki atau han gawaki, merupakan kembang tahu segar yang telah dikeringkan sampai kadar air tertentu, tetapi belum sampai rapuh. Kembang tahu jenis ini umumnya dibungkus plastik atau karton dan disimpan pada ruangan biasa.

Jenis ketiga adalah kembang tahu kering yang disebut kanso hashi yuba, merupakan jenis yang paling populer dan paling umum dipasarkan. Kembang tahu ini dibuat dengan cara mengeringkan kembang tahu basah hingga kadar air yang sangat rendah sehingga teksturnya menjadi sangat rapuh.

Karena kadar airnya yang sangat rendah, jenis ini dapat disimpan lama pada suhu kamar. Ada lima bentuk utama dari kembang tahu jenis ini, yaitu lembaran, spiral, rol panjang, rol pendek, dan oharagi. Kembang tahu kering ini dapat disimpan selama 4-6 bulan pada ruangan berpendingin atau kotak kedap udara.

Cara pembuatan
Kembang tahu dapat dibuat, baik dalam skala kecil (tradisional) maupun skala besar (pabrik modern). Di Indonesia umumnya pembuatan kembang tahu masih dilakukan secara tradisional. Selain di Jepang, proses pembuatan kembang tahu secara modern dan besar-besaran antara lain telah dikembangkan di Taiwan dan Hong Kong sejak tahun 1973.

Bahan baku utama dalam pembuatan kembang tahu adalah kedelai dan air. Peralatan yang dibutuhkan adalah wadah perendam kedelai, penggiling kedelai, kain saring, panci, dan wadah pemanas susu kedelai. Proses pembuatannya dibagi ke dalam dua tahapan utama, yaitu pembuatan susu kedelai dan pembuatan lapisan tipis.

Pembuatan susu kedelai
a. Biji kedelai kering dibersihkan dari kotoran, kerikil, pasir, potongan ranting, dan batang kedelai. Biji rusak, hitam, dan berkapang harus dibuang. Setelah itu, biji dicuci sampai bersih. Kotoran dan biji yang mengapung harus dibuang. Pencucian dilakukan sampai air bilasan tampak jernih.

b. Biji yang telah dicuci bersih selanjutnya direndam di dalam air selama 8 jam. Air diganti-ganti setiap 2-3 jam. Setelah itu kedelai ditiriskan.

c. Kedelai dimasukkan ke dalam air mendidih. Besar api diatur agar suhu bertahan 85-90 derajat Celsius. Perendaman dalam air panas ini dilakukan selama 10 menit. Setelah itu kedelai diangkat dan didinginkan dengan air mengalir, kemudian ditiriskan.

d. Siapkan air panas dengan suhu sekitar 90 derajat Celsius sebanyak enam kali berat kedelai kering yang akan diolah. Suhu air ini dipertahankan selama pekerjaan berlangsung. Ke dalam air panas ini ditambahkan bubuk kalsium karbonat sebanyak 0,5 gram untuk setiap liter air panas.

e. Biji kedelai dihaluskan dengan blender atau digiling dengan mesin penggiling sampai menjadi bubur kedelai. Penggilingan dilakukan sambil ditambahkan campuran air panas-kalsium karbonat. Jika air panas yang disediakan tidak habis untuk menggiling kedelai, sisa air dicampurkan dengan bubur kedelai, kemudian diaduk-aduk selama tiga menit.

f. Bubur kedelai disaring dan diperas dengan kain saring rangkap dua. Cairan yang diperoleh disebut sebagai susu kedelai mentah.

Pembuatan lapisan tipis
a. Susu kedelai mentah dimasukkan ke dalam wadah pemanas yang dangkal, tetapi luas permukaannya (seperti nampan) atau dapat juga dengan panci. Susu dipanaskan sampai suhu 90 derajat Celsius sambil diaduk-aduk. Busa yang terbentuk dibuang. Ketika suhu telah mencapai 90 derajat Celsius, susu tidak boleh lagi diaduk.

b. Lapisan tipis akan terbentuk di permukaan cairan. Setelah merata di seluruh permukaan susu, lapisan tersebut diambil menggunakan lidi tebal atau bilah bambu. Setelah lapisan pertama diangkat, akan segera terbentuk lapisan kedua. Demikian seterusnya. Proses tersebut dapat diulang sekitar delapan kali atau sampai tidak terbentuk lapisan lagi.

c. Lapisan tipis tersebut selanjutnya dijemur hingga kering dengan cara menggantungnya bersama dengan lidi atau bambu yang digunakan dalam proses pengangkatan tadi. Dari satu kilogram kedelai rata-rata akan dihasilkan sekitar 0,40-0,55 kilogram kembang tahu kering.

d. Kembang tahu yang telah kering dapat dikemas di dalam kantong atau kotak plastik untuk melindunginya dari udara dan uap air. Kondisinya yang kering menyebabkan mudah menyerap uap air sehingga lama-kelamaan menjadi berjamur dan rusak.

Dianjurkan untuk Ibu Hamil dan Melahirkan
Sesuai dengan jenis bahan bakunya, yaitu kedelai yang kaya protein, kandungan gizi utama dari kembang tahu adalah protein, sekitar 48,9 – 52,3 gram per 100 gram kembang tahu jenis kering. Sumbangan gizi lainnya yang cukup menonjol adalah lemak (13,8-24,1 g/100 g), energi (380 – 432 kkal/100 g), serta sejumlah mineral. Kadar mineral dicerminkan oleh kadar abu yang lumayan.

Di Jepang, kembang tahu merupakan bahan makanan yang sangat populer. Konon, kembang tahu dapat merangsang keluarnya air susu ibu (ASI) sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu-ibu sebelum dan sesudah melahirkan. Kembang tahu juga umum digunakan di rumah sakit sebagai sumber protein pemulih kesehatan para pasien. Hal tersebut didukung oleh tingginya kadar protein dan daya cerna dari protein tersebut.

Seperti halnya kedelai, kembang tahu juga memiliki komposisi asam amino yang sangat baik. Asam amino yang cukup menonjol adalah lisin, yang umumnya sangat rendah pada bahan pangan lainnya.

Kembang tahu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes melitus. Kembang tahu juga merupakan sumber protein yang sangat baik untuk para vegetarian, yang berpantang produk-produk hewani. Tentu diperlukan kreativitas yang sangat tinggi dalam pengolahan kembang tahu menjadi berbagai makanan sehingga tidak membosankan
Sumber : Kompas.com

Read More......

Bila Berdarah Sulit Berhenti

HEMOFILIA adalah kelainan akibat gangguan pembekuan darah. Luka kecil saja bisa menyebabkan perdarahan yang sulit dihentikan. Penyakit ini bisa bersifat genetik (diturunkan) maupun didapat (hemofilia equate).

Dalam darah terdapat faktor pembeku yang bertugas menghentikan perdarahan. Pada anak tanpa hemofilia, faktor pembeku akan segera menghentikan perdarahan yang terjadi.

Ketika kita mengalami perdarahan, muncul cabikan atau sobekan pada saluran atau pembuluh darah. Dengan cepat pembuluh itu akan bereaksi mengetatkan diri (menyempit). Suatu sel darah kemudian mulai bekerja menutup sobekan itu. Sesaat berikutnya barulah faktor pembeku darah beraksi untuk merajut penutup luka cabikan tersebut.

Faktor-faktor pembeku darah tersebut bekerja secara berurutan, seperti halnya efek domino. Faktor yang satu bekerja setelah faktor yang lain, dan pada saat rangkaian kinerja itu berakhir, perdarahan akan berhenti.

Apabila salah satu faktor pembeku itu hilang atau tidak dapat berfungsi dengan baik, proses pembekuan tak akan berlangsung sempurna, sehingga darah bakal terus mengucur. Itulah yang terjadi pada pasien hemofilia.

Anak Laki-Laki
Menurut Dr. Asrul Harsal, Sp.PD-KHOM, dari Subbagian Hematologi Onkologi Medik, RS Kanker Dharmais, Jakarta, dalam darah ada sekitar 13 faktor pembeku. Kurangnya (defisiensi) faktor tertentu menyebabkan proses pembekuan terganggu.

Kalau faktor VIII mengalami defisiensi, akan terjadi hemofilia jenis A. Sementara itu, jika yang mengalami defisiensi faktor IX, maka yang terjadi hemofilia jenis B.

Hemofilia terbagi dalam tiga kelompok, yaitu berat, sedang, dan ringan. Disebut berat jika kadar faktor VIII atau IX-nya kurang dari 1 persen. Hemofilia berat umumnya muncul sejak masa kanak-kanak. Terbentur sedikit saja, di tubuh pasien akan timbul lebam kebiruan.

Perdarahan bisa terjadi tanpa sebab yang jelas (spontan) maupun akibat terluka. Pasien bisa mengalami beberapa kali perdarahan dalam seminggu. Bisa saja perdarahan itu berlangsung selama dua hari, sehingga membutuhkan penanganan serius.

Bila faktor VIII atau IX sekitar 1-5 persen dikategorikan dalam hemofilia sedang. Biasanya perdarahan terjadi karena sebab yang jelas, misalnya kecelakaan. Disebut ringan bila kadar faktor VIII atau IX sekitar 5-30 persen. Perdarahan baru akan muncul bila pasien mengalami kecelakaan hebat, menjalani operasi, atau cabut gigi.

Ditambahkan Prof. DR. Dr. Karmel Tambunan, Sp.PD-KHOM, bahwa hemofilia diturunkan melalui kromosom seks X yang sifatnya resesif. Umumnya yang menurunkan perempuan (carrier) dan yang terkena laki-laki.

“Perempuan pembawa sifat tidak menampakkan gejala, tapi sangat berpotensi menurunkan hemofilia itu kepada anak lelakinya,” kata anggota Pusat Pelayanan Terpadu Hemofilia Nasional RSUPN Cipto Mangunkusumo itu.

Hal ini terjadi karena terdapat antibodi terhadap faktor VIII. Hemofilia jenis ini tidak akan muncul pada masa kanak-kanak, umumnya gejalanya bersifat ringan, dan tidak terlalu membahayakan.

Mahalnya Terapi
Menurut Dr. Asrul, tidak mudah mengitung persentase penurunan penyakit bawaan ini. Yang jelas, hemofilia biasanya baru diketahui saat trauma pertama terjadi pada pasien, misalnya pada anak laki-laki ketika disunat.

Munculnya lebam biru di tubuh dan pembengkakan di persendian juga bisa dicurigai sebagai gejala hemofilia. Pembengkakan terjadi bila penderita melakukan joging atau aktivitas yang memungkinkan terjadinya gesekan tulang di persendian.

Bila tidak mendapatkan terapi secara rutin, penderita hemofilia bisa meninggal pada usia kanak-kanak. Menghindari terjadinya perdarahan adalah satu-satunya kiat tepat untuk mempertahankan kehidupan pengidap hemofilia. Terapi dengan transfusi juga akan memulihkan kondisinya.

Transfusi itu tentu harus disesuaikan dengan defisiensi faktor yang dialami. Jika kekurangan faktor VIII misalnya, hanya itulah yang perlu ia dapat. Prof. Karmel mengungkapkan bahwa saat ini tengah dikembangkan terapi genetik yang sudah diuji coba pada manusia di Amerika Serikat. Sayang, hasil pastinya belum dapat dipublikasikan.

Harapan hidup pasien hemofilia tidak berbeda dengan orang sehat pada umumnya. Memang untuk bertahan hidup, pasien harus rutin menerima transfusi darah sepanjang hidupnya. Pemberian transfusi disesuaikan dengan keadaan dan akan dihentikan kalau pembekuan sudah terjadi. Umumnya diberikan sekitar 10 kantong darah per jam, dan setiap kantong berisi 30 cc.

Saat ini juga bisa didapat hanya faktor pembeku untuk mengisi kekurangan yang ada. Dengan cara ini pasien bisa menjalani proses transfusi yang lebih singkat dan praktis. Bahkan, ada pasien yang dapat melakukannya sendiri di rumah. Namun, harga faktor pembeku ini masih sangat mahal.

“Ya, satu ampul harganya tak kurang dari 1,3 juta rupiah,” ungkap seorang pasien hemofilia yang menggunakan produk keluaran Kanada.

Dalam banyak kasus, harapan hidup orang dengan hemofilia tergolong besar. Ada yang tetap produktif sebagai musisi, bahkan ada yang berprofesi tentara. Jika mendapat perawatan dengan benar, tak mustahil bagi mereka untuk menjalani hidup secara normal.

Apa yang Paling Membahayakan?
Terjadinya perdarahan di kepala, tenggorokan, perut, dan sekitar paha, bisa sangat membahayakan hidup pasien hemofilia. Padahal, perdarahan tidak selalu terjadi di luar, tetapi bisa juga di dalam. Meski tak tampak oleh mata, gejala dari perdarahan itu bisa dikenali. Apabila penderita hemofilia mengalami keluhan berikut, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan segera.
- Perdarahan di kepala. Tanda-tandanya: sakit kepala hebat, muntah berulang kali, mengantuk terus, bingung, tak dapat mengenali orang atau benda di sekitarnya, penglihatannya kabur atau ganda, keluar cairan dari hidung atau telinga, terasa lemah pada tangan, kaki, dan wajah.
- Perdarahan di tenggorokan. Tanda-tanda: sulit bernapas atau menelan, bengkak.
- Perdarahan di perut. Tanda-tanda: muntah darah, terdapat darah pada feses, sakit perut tak kunjung sembuh, penderita tampak pucat dan lemah.
- Perdarahan di paha. Tanda-tanda: nyeri di daerah paha atau agak ke bawahnya, mati rasa di daerah paha atau tidak mampu mengangkat kaki. @ rin

Hindari Gerakan Penuh Benturan
Meski sebaiknya tidak mengalami luka berdarah, bukan berarti anak hemofilia harus berdiam diri. Banyak hal bisa mereka lakukan. Yang penting, mereka juga menjaga diri, antara lain dengan kiat-kiat berikut:
- Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
- Rutin berolahraga, tapi pilih yang bermanfaat untuk menguatkan otot dan melindungi persendian. Anak Anda boleh berenang, jalan kaki, atau bersepeda santai. Jangan memilihkan olahraga keras dan penuh benturan.
- Sikat gigi dengan sikat yang lembut, setiap kali usai makan.
- Periksakan gigi dan gusi tiap 6 bulan atau setahun sekali ke dokter. Ungkapkan bahwa anak Anda mengidap hemofilia.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Harapan Baru Pengobatan Kanker Ginjal

Kanker ginjal biasanya tidak menunjukkan gejala hingga penyakit itu menyebar ke organ lain. Kanker jenis ini juga sering kali ditemukan sudah berada pada tahap sulit untuk disembuhkan.

Teknik kemoterapi terbaru memang menunjukkan harapan besar dalam memperpanjang usia pasien pengidap kanker stadium lanjut. Namun, terapi ini juga bisa sangat merugikan mengingat efek racun yang ditimbulkannya.

Dalam temuan terbaru mengenai kanker ginjal, ahli University of California Davis, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi suatu cara menghambat mekanisme pemulihan sendiri oleh gen pada sel-sel kanker. Hal ini diharapkan memperbesar keberhasilan kemoterapi kanker ginjal dan menjadikannya lebih efektif dan lebih dapat ditoleransi.

"Sel kanker sangat terkenal akan kemampuan mereka untuk secara cepat menciptakan salinan diri mereka. Meski pengobatan termutakhir berhasil memperlambat proses itu, pengobatan tersebut tidak cenderung menyembuhkan dan mungkin memiliki efek samping," kata pemimpin penelitian itu, Robert Weiss, yang memublikasikan temuannya dalam jurnal Cancer Biology and Therapy, edisi Desember.

"Kami ingin menemukan cara membuat kemoterapi seefektif mungkin dengan dosis paling rendah," ujarnya.

Pengobatan terbaru bekerja dengan cara merusak kestabilan sel kanker di tingkat DNA, yang mengurangi kemampuannya untuk menggandakan diri. Para peneliti, yang mengetahui bahwa gen p21 memiliki peran penting dalam memulihkan DNA sel kanker dan berpotensi memangkas manfaat bagi pengobatan itu, berusaha mengidentifikasi susunan yang dapat mengganggu jalur tersebut.

Tim itu menguji ribuan zat dan 12 di antaranya ditemukan dapat mengikat protein rekombinan p21. Uji coba tambahan menunjukkan tiga bahan itu mampu menurunkan ekspresi p21, dan menghalangi kemampuan sel kanker ginjal untuk memperbaiki diri dan membuatnya lebih responsif terhadap pengobatan yang merusak DNA.

Untuk kajian masa depan, tim peneliti tersebut akan memusatkan perhatian pada tiga calon zat guna memastikan konsentrasi paling rendah yang mungkin membuatnya tetap efektif dan guna lebih mengoptimalkan kandungan antikankernya. Riset kemudian akan menguji bahan itu dengan pengobatan standar dalam contoh hewan sebelum akhirnya diujicobakan pada manusia.
Sumber : Xinhua

Read More......

Tangkal Flu Tanpa Antibiotik

Dinginnya udara di musim penghujan membuat tubuh mudah terkena flu dan batuk. Kurangi aktivitas dan hati-hati memilih obat flu. Jangan sampai kuman di tubuh malah jadi kebal obat.

Meski tidak setiap hari, udara masih sering lembab. Keadaan ini akan mempengaruhi tubuh kita. Sebaiknya kita tetap hati-hati dan menjaga stamina supaya tidak mudah terkena penyakit musiman. Kalau tenggorokan mulai sakit, gatal sehingga batuk berkali-kali, juga bersin-bersin, berarti penyakit musiman itu mulai mampir di tubuh kita. Trio gejala ini menjadi petunjuk kalau flu dan pilek sedang menyerang.

Batuk yang menyertai flu sebetulnya merupakan cara tubuh mempertahankan diri dari adanya alergen atau barang asing yang masuk ke tubuh. Dalam hal ini, alergen yang berupa virus itu bersarang di saluran napas. Tubuh lalu merespon dengan mengeluarkan lendir. Tak heran, di saat flu ada cairan yang keluar dari hidung.

Selain trio gejala tersebut, serangan flu atau influenza juga ditandai adanya demam mendadak dengan suhu tubuh antara 38 sampai 40 derajat Celsius, disertai sakit kepala, nyeri otot, dan badan terasa lemah. Bahkan, kadang-kadang disertai rasa mual, ingin muntah, dan diare.
Keadaan ini membuat si sakit akan menderita dan tak ingin beranjak dari tempat tidur.

Selalu Bermutasi
Flu sangat mudah menyebar. Virus penyebabnya senang sekali berkeliaran ke segala arah, lewat cairan yang dikeluarkan penderita saat batuk dan bersin. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas ini biasanya berlangsung selama 3-5 hari. Namun, bisa lebih lama bila Anda tidak menjaga kondisi badan.

Menurut Prof. Dr. Iwan Darmansjah, Sp.Fk., farmakolog dari FKUI, flu dan pilek sebenarnya hanya perlu pengobatan sederhana. Si sakit harus banyak istirahat, dan tak boleh banyak bicara. Olahraga sebaiknya dihentikan dulu.

Obat diperlukan sejauh untuk mengurangi pilek, batuk, panas, serta gejala lain yang berupa nyeri otot. Obat flu perlu mengandung campuran obat demam (parasetamol, ibuprofen), komponen pilek (efedrin, pseudo-efedrin, atau fenilpropanolamin) untuk mengeringkan hidung, dan komponen obat batuk (dekstrometorfan atau noskapin).

Flu bisa dicegah dengan vaksinasi. Namun, tidak selamanya vaksinasi mampu menghadang virus flu. Ini karena virus flu selalu bermutasi, membentuk versi baru yang lain dari generasi sebelumnya.

Vaksinasi pada dasarnya hanya membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Biasanya vaksinasi sangat dibutuhkan untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun, penderita asma, jantung atau penyakit ginjal, juga yang menderita flu sangat berat.

Vaksinasi juga sering dibutuhkan bila kita sedang berada di tempat lain, yang iklimnya berbeda sama sekali dengan wilayah tempat tinggal kita. Misalnya, mereka yang naik haji butuh sekali suntikan vaksin flu.

Tak Perlu Antibiotik
Prof. Iwan menegaskan, flu atau pilek tidak perlu diobati dengan antibiotik. Virus flu tidak mempan antibiotik. Bila ada komplikasi infeksi dengan kuman saja, antibiotik dibutuhkan. Ini pun jarang sekali terjadi. Hanya 5 persen dari semua kasus flu yang pernah ada.
Kalau kita terbiasa minum antibiotik, bahayanya kuman di tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik. Akibatnya, dosis yang nanti kita gunakan akan semakin besar. Efek terjelek adalah datangnya kematian bila dosisnya sudah terlalu tinggi.

Oleh karena itu, bila kita mendapat obat dari dokter sebaiknya menanyakan jenisnya dan untuk apa. Maksudnya supaya tahu apa yang kita makan. Hal semacam itu bisa kita tanyakan kepada apoteker saat mengambil obat.

Bila Anda hanya pilek, pilihlah obat bebas yang mengandung komponen pilek saja. Obat pilek hanya perlu mengandung salah satu, efedrin, pseudoefedrin, atau fenilpropanolamin saja. Dari ketiganya, efedrin dosis kecil (8-10 mg) paling baik, fenilpropanolamin paling jelek.

Bila ingin mencampur dengan komponen antihistamin (antialergi), bisa menggunakan CTM, yang cukup efektif dan murah. Tambahan lain misalnya vitamin atau obat pengencer dahak tidak mutlak dibutuhkan tubuh. Tergantung dari kondisi masing-masing individu.

Yang penting, dengan atau tanpa antibiotik flu akan sembuh dalam beberapa hari hingga seminggu. Bila ternyata tidak reda, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Yang perlu ditentukan, apakah demam yang diderita tidak disebabkan oleh penyakit lain, atau apakah obatnya perlu diubah.

Jangan Berselimut Tebal
Bila flu datang, tetap saja tenang. Lakukan beberapa hal berikut supaya kondisi Anda kian membaik.
- Minumlah air sebanyak mungkin karena Anda akan kehilangan banyak cairan selama demam berlangsung. Tindakan ini juga bisa membantu menurunkan suhu tubuh yang meninggi.
- Banyak istirahat. Berbaringlah di tempat tidur dan jangan melakukan aktivitas apa pun, supaya kondisi tidak memburuk.
- Berhentilah merokok dan minum alkohol.
- Minum obat golongan paracetamol atau aspirin untuk mengurangi demam dan nyeri otot. Obat golongan ibuprofen juga bisa diasup untuk menghindari peradangan. Ingat, aspirin tidak diperkenankan diasup oleh anak-anak di bawah usia 16 tahun.
- Hindari kebiasaan menutup tubuh dengan selimut tebal saat demam. Ini bisa mengakibatkan udara tubuh yang panas tidak bisa menguap, sehingga suhu tubuh malah akan naik tinggi. Rasa dingin yang dirasakan akibat panas sedang naik mendadak.
- Lakukan kompres tidak hanya di kepala karena kontak permukaan kulit terlalu sempit. Langkah terbaik adalah menyeka seluruh tubuh dengan kain basah terus-menerus selama 5-7 menit. Menguapnya air dari kulit membuat suhu tubuh akan menurun. Biasanya dalam waktu 5-7 menit suhu sudah turun. Sebaiknya tidak menggunakan alkohol untuk kompres karena akan diserap kulit.
- Di malam hari, cobalah tidur dengan kepala dinaikkan sekitar 8 inci atau 15 cm. Langkah ini mencegah lendir masuk ke bagian bawah tenggorokan, sehingga dapat mencegah terjadinya batuk.
- Bila dalam seminggu kondisi tidak juga mereda, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter.

Biar Virus Tidak Ngendon
Virus flu sangat mudah menular lewat batuk, bersin-bersin, dan cairan yang dibatukkan yang mengenai anggota badan orang lain. Supaya virus ini tidak menyebar dan tidak awet ngendon di tubuh, lakukan kiat ini.
- Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan atau tisu saat batuk atau bersin.
- Jika tak ada tisu atau sapu tangan, gunakan lengan baju bagian atas untuk menutupinya dan bukan dengan tangan.
- Buang tisu setelah menggunakannya. Jangan digunakan berkali-kali. Demikian juga dengan sapu tangan. Gantilah sesering mungkin.
- Setelah bersin, cuci tangan dengan sabun dan air atau alkohol, atau pembersih tangan yang sudah banyak beredar di pasaran.
- Jika perlu, gunakan masker supaya virus tidak menular ke orang lain

Sumber : Kompas.com

Read More......

Diet Rendah Kalori Bikin Tubuh Rentan Terserang Flu

ANDA yang mencoba mengurangi konsumsi makanan, coba pikirkan kembali. Menurut para ahli, pengurangan konsumsi makan (kalori) dapat membuat tubuh makin lemah sehingga rentan terhadap serangan flu.

Para ahli dari Amerika Serikat menemukan bahwa tikus-tikus yang asupan kalorinya dikontrol kesulitan menghadapi infeksi daripada mereka yang mengonsumsi kalori secara nornal.

Temuan yang dipublikasikan dalam Jurnal Nutrisi ini menyarankan agar mereka yang berada dalam kondisi lemah saat di mana cuaca tidak menentu perlu makan secukupnya, tidak perlu mengurangi atau berlebihan.

Tim dari Universitas Negeri Michigan menemukan bahwa meski tikus-tikus ini mengonsumsi vitamin dan mineral, konsumsi rendah kalori ini tidak memperkuat tubuh mereka karena tubuh tidak mampu memproduksi sejumlah sel-sel pembunuh untuk melawan infeksi.

Sebaliknya, tikus-tikus ini justru akan lebih lama sembuh saat sakit, kehilangan berat dan mengalami gejala sakit lain. "Penelitian kami menunjukkan bahwa saat tubuh siap melawan virus dan menyembuhkan saat sakit bila konsumsi memadai," ujar Prof Elizabeth Gardner.

Meski sudah mengonsumsi vaksin, disarankan agar konsumsi kalori secara normal dilakukan sampai musim dingin (hujan) menghilang diganti musim panas.

"Jika strain flu dari seseorang terinfeksi padahal vaksin flu berbeda dari strain flu yang ada, tubuh akan siap-siap memproduksi antibodi untuk melawannya," jelas Gardner.

Tentu pembatasan konsumsi makanan ini jangan dianggap mengkhawatirkan, terutama bagi mereka yang ingin berat badannya melorot. Yang penting jangan mengurangi. Normal saja
Sumber : Kompas.com

Read More......

Awas, Gangguan Tidur Bisa Jadi Pertanda Parkinson!

Orang yang mengalami gangguan tidur sehingga membuat mereka menendang atau berteriak selama tidur mungkin menghadapi risiko lebih besar mengidap kepikunan (demensia) ataupun penyakit parkinson, demikian hasil riset yang dimuat jurnal US Neurology.

Gangguan tidur sering dikenal dengan istilah gangguan perilaku tidur rapid eye movement (REM). Orang yang mengalami gangguan tidur ini tidak memiliki irama otot lemah normal yang muncul selama fase REM yang sering kali dikenal sebagai tahap mimpi dalam tidur. Mereka malah memiliki aktivitas otot yang sangat besar seperti memukul, menendang, atau berteriak, terutama saat mengungkapkan mimpi mereka.

Studi itu melibatkan 93 orang dengan jenis gangguan tidur tersebut, tetapi tidak memiliki gejala atau tanda penyakit degeneratif saraf, seperti hilang ingatan atau penyakit parkinson. Perkembangan kesehatan partisipan diikuti selama lima tahun.

Selama masa itu, 26 orang tercatat mengidap penyakit penurunan kemampuan syaraf. Sebanyak empat belas orang mengidap penyakit parkinson, 11 menderita demensia, dan didiagnosis mengidap penyakit alzheimer atau lewy.

Peneliti memperkirakan, risiko lima tahun perkembangan penyakit penurunan kemampuan syaraf adalah sekitar 18 persen, sementara risiko selama 10 tahun mencapai 41 persen dan risiko 12 tahun sebesar 52 persen.

"Hasil ini tentu saja sangat menarik bagi orang yang memiliki gangguan tidur dan keluarga serta dokter mereka," ungkap penulis studi tersebut Ronald Postuma dari McGill University di Kanada.

"Hasil ini mungkin membantu kami untuk lebih memahami bagaimana perkembangan penyakit degeneratif saraf ini. Semua itu juga mengindikasikan bahwa mungkin ada peluang bagi perlindungan dari perkembangan penyakit, barangkali bahkan mencegahnya sebelum gejalanya dapat muncul,"
Sumber : Xinhua

Read More......

Jangan Salahkah Anak kalau Konsumtif

Membeli barang yang diperlukan anak, sah-sah saja. Namun, kalau orangtua lantas menuruti kemauan anak untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan, tentu saja tidak baik. Ini sama artinya mengajarkan pola hidup konsumtif kepada mereka.

Aspek sosial menjadi bagian dari perkembangan balita. Bertemu dan berhubungan dengan orang lain di luar rumah merupakan pembelajaran atas hubungan interpersonal. Begitu pula saat anak mulai masuk sekolah dan bertemu dengan teman baru, kemampuan interaksinya pun ikut berkembang.

Interaksi dengan teman baru membawa banyak pengaruh. Salah satunya adalah pengaruh atas benda yang digunakan oleh sang teman. Anak lantas menginginkan barang tersebut. Katakanlah tas sekolah model Barbie atau tempat minum dengan gambar Winnie the Pooh. “Wabah” beyblade (dulu kita menyebutnya gasing) atau crush gear (mobil-mobilan) juga bisa diambil sebagai contoh.

Keadaan ini bisa terjadi pada anak. Sebab, saat di rumah, orangtua tidak mempunyai benda seperti itu. Di situlah kemampuan interpersonal anak dengan orang lain dimulai.

“Tapi, saya tidak melihat bahwa sifat konsumtif benar-benar dimulai dalam diri anak. Sebetulnya lebih ke sifat ingin memiliki sesuatu yang sama dengan temannya agar bisa menjadi bagian dari mereka,” papar Dra Rose Mini Adi Prianto, MPsi, psikolog dari Fakultas Psikologi UI.

Perlu siasat

Hal itulah yang kemudian membuat anak meminta ini-itu. Pada tahap ini, anak memang sedang menikmati hubungan interpersonalnya. Barang atau benda yang diminta kadang-kadang digunakan sebagai agen untuk bisa berhubungan dengan orang lain.

Kalau kemudian orangtua tidak memberi penjelasan atau pengertian kepada anak tentang kepentingan barang-barang tersebut, itu yang tidak tepat. Sebab, anak juga tidak harus selalu mendapatkan barang yang diinginkan, terutama bila harganya cukup mahal.

Orangtua sebenarnya bisa menyiasati dengan mencari alternatif lain. Saat anak Romi, panggilan akrab Rose Mini, duduk di bangku TK (sekarang sudah kuliah semester pertama) sudah diperkenalkan dengan perilaku tidak konsumtif.

Kala teman-temannya menggunakan beraneka ragam tas, Romi membuat tas dari kain sebagai peranti untuk membawa bekal makanannya. “Orangtua harus pintar menanamkan hal-hal seperti itu. Bagi anak, sesuatu yang paling bagus adalah yang bisa membuatnya bahagia. Dan tas itu membuat anak saya bahagia dan bangga,” kenang Romi.

Perilaku konsumtif pada anak lebih karena faktor lingkungan. Anak tidak bisa mengembangkan sikap bahwa apa yang dimilikinya juga menarik. Padahal, sikap tersebut akan membuat anak lebih menghargai apa yang dimilikinya. Bahkan, ia juga bisa menjadi trendsetter di kalangan teman-temannya. Tas buatan Romi kemudian malah ditiru oleh teman-teman anaknya.

Menempatkan sesuatu sesuai dengan manfaat maupun fungsinya akan membuat anak mengerti. “Ajarkan anak untuk mengenal benda yang diinginkan berdasarkan fungsinya,” kata psikolog yang pernah menjadi mentor saat Akademi Fantasi Indosiar berlangsung.

Jelaskan manfaatnya
Romi lantas mencontohkan tas sekolah dengan model seperti koper. “Karena kurikulum kita seluas samudera, akhirnya anak membawa tas koper untuk bisa membawa buku pelajaran,” ujarnya. Aneka ragam model tas koper pun ditawarkan. Akibatnya, anak tidak melihat tas sebagai fungsi, melainkan modelnya.

Mereka saling memamerkan tas. Roda tas yang lebih besar dianggap lebih menarik. Padahal, semakin besar roda, akan semakin sulit bagi anak untuk membawa tas tersebut naik tangga. Hal inilah yang harus dijelaskan kepada anak.
Penjelasan yang diberikan pun harus dengan pola pikir yang sederhana.

Menjelaskan kepada anak memang harus mengena. Orangtua tidak semata-mata bilang “tidak” untuk menahan anak agar tidak membeli tas seperti yang dimaksud. Begitu juga kalau dikatakan bahwa tas seperti itu tidak ada manfaatnya.

Hal tersebut tidak bisa masuk dalam pola pikir anak. Kalau tas tersebut tidak boleh beli dan tidak ada manfaatnya, kenapa dijual? “Orangtua harus berbicara apa adanya kepada anak. Katakan kenapa orangtua tidak setuju untuk membelinya. Anak pasti mengerti,” lanjutnya.

Tidak benar, menurut Romi, anggapan bahwa anak tidak akan mengerti bila diajak berkomunikasi. Sebaliknya, orangtualah yang selalu membuat anak tidak mengerti. Padahal, jika orangtua berbicara sesuai dengan kapasitas kemampuan, lewat penjabaran yang lebih sederhana, anak pasti mengerti.

Jangan mendua
Perilaku konsumtif juga bisa terlihat dari kebiasaan anak membeli barang secara terus-menerus. Walaupun sudah bertumpuk di rumah, anak tetap merengek minta mainan saat berjalan-jalan di pertokoan.

Mungkin, jika dilihat dari harga, mainan yang diminta cukup murah. Namun, menjadi tidak baik bagi anak kalau orangtua membelikannya terus-menerus karena faktor murah tadi. “Ini juga konsumtif,” kata pengajar di Program Pascasarjana Fakultas Psikologi UI.

Bila seperti itu keadaannya, orangtua juga harus membuat perencanaan. Anak perlu diberi pengertian membeli mainan cukup satu bulan sekali. Hal ini akan membuat mereka belajar untuk tidak konsumtif.

Sayang, orangtua terkadang tidak konsisten dengan apa yang dikatakan. Ada yang tidak membolehkan membeli mainan saat harganya masih mahal. Namun, begitu harganya turun, mereka memperbolehkan anak membelinya. Berarti, orangtua bersikap mendua. Sikap ini tidak baik bagi orangtua maupun anak. Sebab, anak akan merasa orangtua pasti akan membelikan barang tersebut.

Dimulai dari orangtua

Kebiasaan minta dibelikan mainan atau sesuatu secara terus-menerus bukan semata-mata disebabkan oleh si anak. Dra Rose Mini Adi Prianto, MPsi, staf pengajar Program Pascasarjana Fakultas Psikologi UI, tidak percaya hal itu. “Saya lebih percaya bahwa tindakan anak yang seperti itu karena ada perlakuan dari orangtuanya,” tutur Romi, panggilan akrabnya.

Rasa bersalah karena orangtua bekerja dan meninggalkan anak di rumah dalam waktu lama kerap menjadi alasan. Itu sebabnya, saat pergi bersama anak ke pusat perbelanjaan, dengan ringan orangtua akan membelikan sesuatu yang diinginkannya.

Benarkah anak pasti senang dengan barang yang dibeli tersebut? “Mungkin hanya sebentar saja,” ujarnya. Justru yang disenangi adalah momen saat itu, saat pergi bersama ayah dan ibunya.

Kalau sudah begitu, orangtua jangan terlalu asyik dengan dirinya sendiri atau asyik melihat barang-barang. Berikan kondisi yang membuat anak bahagia dengan kehadiran Anda sebagai orangtua. Kondisi ini akan memberi nilai plus. Nilainya jauh lebih banyak dibandingkan dengan hanya membelikan barang yang dimintanya.

Oleh karena itu, yang harus dilakukan adalah mengubah paradigma berpikir orangtua, terutama saat akan pergi jalan-jalan. Anak yang terbiasa pergi ke mal atau pusat perbelanjaan dan merengek minta dibelikan sesuatu, tidak bisa diberi pengertian pada saat kejadian, tetapi jauh sebelum itu.

Sebelum bepergian, orangtua harus berbicara terlebih dahulu kepada anak. Anak harus diberi kondisi: apa yang diinginkan anak pada bulan itu? Beri pengertian bahwa anak hanya bisa membeli barang satu kali dalam sebulan dengan skala prioritas. Dengan begitu, anak diajak untuk berpikir. Patron dalam pikirannya sudah jelas. Jadi, saat merengek, anak diingatkan kembali akan janji yang sudah dibicarakan sebelumnya.

Saat akan pergi, biasakan untuk berbicara terlebih dahulu dengan anak. Katakan bahwa pada saat itu Anda hanya ingin membeli sayuran dan buah. Untuk itu Anda harus konsisten. “Jangan kemudian Anda membeli bedak, baju, dan sepatu. Itu tidak konsisten namanya. Sebab, nanti anak akan berpikir, ‘Lho kok ibu boleh beli, aku enggak?’” kata Romi.

Yang penting, orangtua tetap membeli sesuai dengan apa yang dikatakan. Kalaupun anak ingin wortel atau apel, Anda bisa mengizinkan karena itu bagian dari sayur dan buah. Namun, jika anak ingin es krim, Anda bisa menolak. Meski terlihat ekstrem, hal tersebut akan membuat anak mengerti. Anak akan lebih paham bahwa berbelanja tidak bisa ngaco!

Selain berbelanja, orangtua juga hendaknya tidak berperilaku konsumtif di rumah. Jangan sampai ayah maupun ibu mempunyai sepatu lebih dari 20 pasang. Sebab, hal tersebut akan membuat anak tidak merasa ragu untuk memohon dibelikan sepatu juga, meski jumlahnya sudah lebih dari selusin.

Memberi alasan dengan benar saat akan membeli barang juga bisa membuat anak mengerti. Misalnya, orangtua harus membeli sepatu lagi karena yang lama sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi. Contoh lain, menggunakan kertas bekas. Bagian belakangnya masih bisa digunakan corat-coret anak. Dari situ anak akan terbiasa memakai barang yang bisa didaur ulang atau berhemat.

Hal-hal seperti itu bisa diajarkan di rumah. Anak akan melihat yang dikerjakan sehari-hari oleh orangtuanya. Apalagi, saat anak berusia 0-5 tahun, segala hal yang terjadi di rumah akan mudah diserap. Pada masa itu anak akan mengumpulkan berbagai pengalaman.

Kalau orangtua bertindak konsumtif, bukan tidak mungkin anak akan menyerap dan mengingat pengalaman tersebut. Dengan kata lain, rumah juga menjadi tempat untuk membiasakan anak agar tidak bertindak konsumtif.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Lahir Prematur Perburuk Sensitivitas

Kelahiran seorang anak merupakan saat yang dinantikan banyak orangtua. Namun, jika anak lahir prematur karena berbagai penyebab, para orangtua hendaknya mewaspadai proses tumbuh kembang sang buah hati.

Hal ini disebabkan, kelahiran prematur bisa menyebabkan perburukan permanen pada daya sensor anak. Hasil studi di Inggris terhadap 43 anak usia 11 tahun yang lahir 14 minggu lebih awal menunjukkan, daya sensor anak-anak itu terhadap suhu udara berkurang.

Sebagaimana dilaporkan dalam jurnal Pain, kelahiran prematur kemungkinan juga memengaruhi persepsi tentang rasa sakit. Para investigator dari The University College London menyatakan, sistem saraf pemicu rasa takut yang biasanya mudah diserang berubah pada tahap sangat awal perkembangan.

Bayi prematur yang dirawat secara intensif terpapar berulang kali mengalami prosedur yang menyakitkan, di antaranya pemeriksaan darah, yang kemungkinan jadi pemicu perubahan sistem saraf itu.

Temuan tersebut penting seiring meningkatnya jumlah bayi yang dilahirkan secara prematur di seluruh dunia. Semua pihak terkait juga harus mengupayakan perbaikan kualitas hidup sebagus upaya menyelamatkan jiwa serta menghindari prosedur menyakitkan yang tidak perlu bagi para bayi yang lahir terlalu muda itu.

Risiko lebih tinggi

Menurut Prof Neil Marlow, peneliti, sebagaimana dikutip dalam situs BBC, bayi yang lahir terlalu dini memiliki risiko lebih tinggi terhadap ketidakmampuan dan serangan penyakit dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan atau tak prematur.

Studi EPICure telah mendata anak-anak yang lahir pada akhir tahun 1995. Temuan terakhir telah memperlihatkan, anak-anak tersebut kurang sensitif terhadap suhu panas dan dingin.

Hal ini dijumpai pada seseorang yang juga menjalani operasi saat melahirkan bayi. Sebab, trauma hebat pada masa-masa awal kehidupannya memengaruhi tingkat kepekaan bayi terhadap suhu udara.

Karena urat saraf yang mentransmisikan suhu badan ataupun rasa sakit adalah sama, anak-anak yang lahir prematur juga memiliki sensitivitas lebih rendah terhadap rasa sakit.

Meski perburukan itu tidak menimbulkan dampak terhadap keselamatan jiwa anak-anak itu, temuan tersebut diharapkan bisa mengubah cara yang akan mereka jalani dalam hidup.

Marlow menambahkan, penting bagi dokter untuk memahami tidak hanya bagaimana melakukan intervensi pada tahap paling awal perkembangan bayi memengaruhi fungsi sensor tubuh pada kehidupan selanjutnya. Dokter juga harus mengetahui bagaimana meminimalkan prosedur medis yang menyakitkan bagi bayi prematur.

”Dengan meningkatnya angka kelahiran prematur, studi ini akan membantu dokter meminimalkan prosedur menyakitkan bagi bayi prematur,” kata juru bicara Donasi bagi Bayi yang Butuh Pemeliharaan Khusus.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Menyusui, Selamatkan Ibu dari Kanker Payudara

Menyusui dinilai penting untuk kesehatan baik bagi anak dan ibunya. Ketua Gerakan Organisasi Wanita Lamongan, Cicik Rosida Tsalits dalam Sosialisasi Inisiasi Menyusui Dini di Lamongan Minggu (21/12) yang diikuti para wanita dan bidan menyatakan prihatin dengan banyaknya ibu muda yang tidak mau menyusui karena takut payudaranya akan kendor, padahal dengan menyusui juga menyelamatkan ibu dari kanker payudara.

Sementara itu, Ketua Sentra Laktasi Indonesia, Utami Roesli sebagai pembicara memaparkan beberapa Negara sudah mengenal metode inisiasi menyusui dini (IMD) sejak medio 1987. Namun Indonesia baru mengenal metode IMD dua tahun terakhir.

Utami menyebutkan manfaat dari IMD diantaranya jalinan kasih sayang antara ibu, ayah dan bayi akan lebih baik. Dengan IMD bayi akan mendapat kolostrum yang kaya akan antibody, penting untuk pertumbuhan dan ketahanan infeksi bayi. Bagi ibu, IMD dapat mera ngsang produksi hormon oksitosin yang dapat mengurangi pendarahan, membuat ibu tenang dan rileks serta merangsang pengeluaran ASI, katanya.

Utami menyampaikan pentingnya IMD dilakukan sebab menurut penelitian dengan IMD delapan kali lebih berhasil untuk mensukseskan program enam bulan ASI eksklusif. Yang disiapkan Allah untuk bayi yang baru lahir adalah dada ibunya, bukan incubator. Dada ibu diciptakan untuk memiliki suhu yang lebih hangat dari suhu luar dan bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang dibutuhkan bayi atau thermoregulator thermal synchron. Jika suhu dada ibu terlalu dingin untuk bayi, suhu dada ibu akan naik. Demikian pula sebaliknya, papar Utami.

Menurut Utami selama ini banyak orang salah dalam menangani bayi yang baru lahir. Dokter anak senior di RS ST Carolus Jakarta ini menegaskan anak adalah titipan Tuhan untuk ibu, bukan ke bidan. Oleh karena itu ibu-ibu harus minta hak IMD. Metode IMD sanga t sederhana. Bayi begitu lahir diletakkan di dada ibu sehingga ada kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu. Beri waktu selama satu jam bagi bayi untuk mencari sendiri puting ibunya. Dalam usia bayi 20 menit, bayi akan mulai merangkak mencari puting ibun ya dan pada usia 50 menit akan mulai menyusui, katanya.

Namun jika bayi lahir normal langsung dipisahkan dengan ibunya untuk ditimbang, IMD tidak akan bisa dilakukan. Ini juga berarti mengurangi kesuksesan program ASI eksklusif enam bulan. Sebuah penelitian dari Inggris menyebutkan, menunda inisiasi menyusui dapat meningkatkan kematian bayi. Dengan IMD, dapat mengurangi resiko kematian bayi hingga 22 persen. Dan resiko ini akan semakin besar ketika semakin lama menunda permulaan penyusuan.
Sumber : Kompas.com

Read More......

Osteosarkoma, Paling Sering Menyerang Lutut

DIBANDING jenis kanker lain yang menyerang anak-anak, kasus kanker tulang (osteosarkoma) masih berada pada urutan terkecil. Namun, bila tidak segera mendapat terapi yang baik, kanker ini tentu akan menambah daftar kematian.

Dari banyaknya penyakit kanker yang sering ditemukan pada anak, salah satunya kanker tulang atau istilah medisnya osteosarkoma. Kanker ini menempati urutan kedelapan setelah kanker otot lurik atau rabdomiosarkoma sebagai pembawa kematian pada anak. Biasanya menyerang anak usia remaja, yaitu antara 10 hingga 18 tahun.

Penyakit ini diawali gejala-gejala seperti pembengkakan progresif disertai rasa nyeri dan demam. Kadang disertai trauma, misalnya jatuh, yang berakibat pada patah tulang yang terjadi di daerah tumbuhnya kanker. Patah tulang atau fraktur patologis itu seringkali terjadi karena adanya gerakan rutin.

Osteosarkoma umumnya cenderung tumbuh di tulang paha, tulang lengan atas (ujung atas), ujung atas tulang kering atau lutut. Ujung-ujung tulang tersebut merupakan daerah terjadinya perubahan dan kecepatan pertumbuhan terbesar. Kanker atau tumor ganas di daerah lutut paling banyak dijumpai.

Data di Amerika Serikat, setiap tahun ditemukan 1.500 kasus baru kanker tulang. Data yang dihimpun RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dalam periode 10 tahun terakhir, yaitu antara tahun 1995 sampai 2004, terdapat 455 kasus kanker baru, 118 atau 36 persen adalah kanker pada anak, 1,04 persen di antaranya kanker tulang. Kasus kanker tulang memang tidak sebanyak kanker lain.

Meski jumlahnya relatif kecil, dampak yang ditimbulkannya sangatlah besar. Anak-anak dapat kehilangan masa depannya akibat operasi atau amputasi pada organ tubuh yang terkena kanker ini. Sebab itulah kanker tulang pada anak perlu mendapat perhatian serius.

Laki-laki Lebih Rentan
Kanker ini berhubungan dengan periode kecepatan pertumbuhan, sehingga rata-rata mereka yang terdiagnosis berusia remaja. Menurut Prof. Dr. Errol U. Hutagalung, pada Seminar Ilmiah mengenai Kanker pada Anak di RS Kanker Dharmais, prevalensi kanker tulang pada anak laki-laki dan perempuan berbeda.

“Rasionya 1:2, dan lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki,” papar spesialis ortopedi onkologi dari RSCM ini.

Fakta ini diperkuat dengan hasil penelitian kasus kanker tulang di RSCM antara tahun 1995 hingga 2004. Dalam kurun waktu itu jumlah pasien anak laki-laki 79 atau 67 persen, sedangkan anak perempuan 39 anak atau 33 persen.

Hingga kini penyebab kanker tulang belum diketahui secara pasti. Ada dugaan bahwa osteosarkoma merupakan penyakit yang diturunkan. “Masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai kanker tulang ini,” ujar Prof. Errol.

Harus Amputasi
Saat ini kemoterapi masih menjadi pengobatan utama untuk mengatasi kanker, termasuk kanker pada anak. Jika kanker diketahui secara dini, pengobatannya cukup mudah dilakukan dengan kemoterapi.

Biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Kendalanya, terapi dengan kemo ini memerlukan waktu yang relatif lama, dan ada berbagai efek samping yang ditimbulkannya.

Jika penyakit sudah berada pada stadium lanjut, harus ditangani bersama oleh ahli bedah ortopedi, patologi, dan radiologi. Pada langkah pertama biasanya dokter melakukan biopsi atau pengambilan jaringan dari sel-sel tubuh untuk diperiksa lebih lanjut.

Jika ditemukan keganasan, apalagi sudah ada penyebaran, dokter akan melakukan tindakan pembedahan dan pengangkatan. Bila lokasi kanker tidak bisa diselamatkan, tindakan amputasi atau pemotongan anggota tubuh pun tak bisa dihindari.

Tentu saja ini bukan berarti akhir hidup bagi pasien. Supaya pasien mampu menjalani masa depannya, bisa dilakukan rekonstruksi menggunakan autograft.
”Saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan cara mencegah timbulnya kanker tulang pada anak karena kemungkinan kanker ini disebabkan oleh faktor genetika. Yang dapat dilakukan hanyalah deteksi kanker secara dini, sehingga dapat segera dilakukan pengobatan,” papar Prof. Errol.

Penyebaran pemahaman mengenai kanker kepada masyarakat awam sangat penting agar masyarakat lebih menyadari akan bahayanya. Setidaknya penggunaan bahan pengawet pada makanan yang disinyalir bisa memicu kanker, bisa dihindari.

Selain itu, orangtua harus lebih waspada dan segera memeriksakan anaknya bila mendapati gejala-gejala kanker. Kemungkinan sembuh tentu makin besar jika pasien datang pada stadium awal.

Masih Sulit Didiagnosis
Fakta penyebab kematian akibat kanker:
- Kesulitan diagnosis oleh dokter patologi tulang. Minimnya peralatan diagnosis yang tersedia dan sulitnya mendeteksi sel-sel kanker membuat dokter terkadang salah mendiagnosis tumor yang diderita pasien apakah tergolong jinak atau ganas. Dalam hal ini perlu kerja sama yang baik antara ahli bedah ortopedi, patologi, dan radiologi.
- Umumnya pasien datang ketika penyakit sudah berada pada stadium akhir. Pengobatannya pun jadi sulit, dan angka harapan hidup semakin kecil.
- Masalah sosial ekonomi. Penyakit kanker memang tergolong masih sulit diobati, belum lagi biaya pengobatan sangat mahal. Masalah biaya kerap menjadi alasan mengapa pasien tidak berobat. Bahkan, banyak pasien yang menolak dioperasi karena tak punya biaya.
- Komplikasi pada kemoterapi. Pengobatan dengan kemoterapi memiliki efek samping yang menyakitkan, sehingga membuat pasien menyerah dan menghentikan terapi.
- Kurangnya pengetahuan tentang kanker dan pengobatannya, membuat banyak orang memutuskan untuk memilih pengobatan alternatif yang biayanya relatif lebih murah, meskipun kenyataannya itu malah membahayakan kehidupan pasien

Sumber : Kompas.com

Read More......

Anak Gagap Jangan Digertak

ANAK-ANAK yang mengalami kegagapan dalam berbicara, ternyata lebih sering mendapat gertakan dibandingkan anak yang tidak gagap. Semakin parah kegagapan mereka, akan semakin sering pula gertakan yang diterima.

“Bbbbebebe.......bebe.....” Ari yang berusia sembilan tahun itu tak segera dapat meluncurkan kata “betul” dari mulutnya, saat harus menjawab pertanyaan dari gurunya. Yang terdengar kemudian justru teriakan teman-teman di kelasnya dengan bersama-sama melontarkan satu kata, “Dor!”

Ari tertunduk malu, ia tampak tidak berdaya menghadapi gertakan keras yang memotong kata yang hendak diucapkannya. Lebih-lebih ejekan dan suara tawa berseliweran dari teman-teman sekelasnya.

Sayangnya guru di kelas tidak cukup tegas memberikan perlindungan bagi murid yang mengalami gangguan wicara akibat gagap itu. Senyum tipis bahkan tersungging di bibir sang guru, meskipun setelah itu terucap peringatan tanggung, “Ssssttt.... anak-anak tidak boleh begitu. Beri kesempatan Ari untuk menjawab.”

Dengan situasi seperti itu, yang terjadi hampir setiap saat, Ari akhirnya lebih suka menarik diri dari pergaulan. Ia tumbuh sebagai anak yang pemalu, pendiam, dan lebih suka menghabiskan waktunya untuk belajar, sehingga nilai-nilai rapornya selalu bagus. Ari tumbuh sebagai anak laki-laki yang tampan dan cerdas, dengan bakat melukis yang bagus, tetapi gagap saat berbicara.

Anak Laki-Laki
Gagap dapat ditandai dengan ciri-ciri suara mulut yang berulang (terjadi repetisi), jaraknya panjang antara satu kata dengan kata berikutnya, atau mengalami blokade ketika akan mengucapkan sebuah kata.

"Penyebab gagap ini tidak tunggal, melainkan merupakan kombinasi yang kompleks antara faktor biologis dan kesalahan dalam proses belajar wicara," ujar William Murphy, peneliti di Department of Speech, Language and Hearing Science, Purdue University, AS.

Seorang anak dapat dideteksi mengalami kegagapan jika selama enam bulan atau setahun ia menunjukkan gejalanya terus-menerus. Biasanya dalam keluarga juga terdapat riwayat orang yang sudah lebih dulu mengalami kegagapan. Dalam hal ini biasanya lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.

Di Indonesia, kita tidak pernah tahu berapa jumlah orang yang mengalami gagap. Namun, di Negara Paman Sam diperkirakan sekitar 5 persen anak pra sekolah dan 1 persen orang dewasa mengalami gagap.

Tingkat kekacauan saat berbicara ini sangat berbeda-beda pada setiap orang yang mengalami kegagapan. Ada yang tingkat kegagapannya tidak terlalu parah, tetapi hal itu sudah bisa menyebabkan penderitanya menarik diri dari pergaulan dan enggan berpartisipasi dalam percakapan karena merasa minder atau rendah diri.

Sering Digertak
Dalam berbagai kesempatan kita bisa menyaksikan bagaimana anak-anak yang sudah mengalami penderitaan akibat gagap dalam berbicara ini, harus semakin tersiksa oleh tingkah laku teman-temannya atau bahkan oleh orang dewasa lain yang tidak cukup bijaksana.
Anak-anak ini biasanya digertak sedemikian rupa ketika yang bersangkutan sedang mengalami kesulitan untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. Akibatnya, mereka menjadi semakin kecil hati, rendah diri, tidak nyaman, takut dan enggan untuk berbicara.

Menurut National Stuttering Association, AS, penelitian membuktikan bahwa anak-anak yang gagap berbicara justru lebih sering mengalami gertakan dibandingkan anak-anak lain. Dan semakin buruk kegagapan yang dialami seorang anak, semakin sering pula yang bersangkutan mendapat gertakan.

Dalam buku terbaru keluaran Purdue University berjudul Bullying and Teasing: Helping Children Who Stutter, di mana Murphy juga ikut menulis, dijelaskan bahwa bagi anak-anak yang gagap, gangguan dan gertakan dari teman-temannya justru membuat mereka lebih gelisah dan menderita dibanding gangguan wicara itu sendiri.

Mungkin itu pula sebabnya meskipun anak-anak itu sudah mendapatkan terapi wicara dan telah mengalami kemajuan dalam keterampilan berbicara, persoalan tidak dengan sendirinya terlepas dari mereka.

Anak-anak itu tetap saja memiliki perasaan negatif tentang dirinya dan kegagapannya, ketika mereka tumbuh semakin besar. Keterampilan mereka berbicara yang boleh jadi sudah tidak memperlihatkan sisa-sisa kegagapan, masih tetap dibayangi oleh rasa malu dan minder, yang diperoleh dari gangguan dan gertakan-gertakan yang telah dialami.

Sangat Terganggu
Di sisi lain, orangtua tidak begitu yakin apa yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan jika anak mereka yang gagap mendapat gertakan dan gangguan dari teman-temannya. Sebagian orangtua menyarankan anak-anak supaya membalas gangguan yang diterimanya. Yang lain menganjurkan untuk mengabaikan saja gertakan yang didapat, dan menjauh dari teman-teman yang suka menggertak dan mengganggu.

Namun, menurut Murphy, anak-anak tidak bisa sungguh-sungguh mengabaikan gangguan dan gertakan yang sering diterimanya itu karena memang mereka merasa sangat terganggu.
Melakukan serangan balik terhadap anak-anak atau orang lain yang mengganggu juga tidak menyelesaikan masalah, bahkan mungkin mendatangkan lebih banyak masalah dengan anak-anak yang suka menggertak itu.

Mengatasi kegagapan tidak semudah yang orang sering ucapkan ketika menghadapi anak gagap: “Pokoknya tenang dan kalem saja kalau mau berbicara.” Saran ini mungkin cocok bagi anak-anak yang grogi, tetapi bukan itu yang diperlukan oleh anak yang gagap.
Yang pasti, gagap pada masa anak-anak dapat diatasi dengan terapi wicara.

Terapi yang dilakukan ketika masih kanak-kanak akan lebih mudah meraih keberhasilan dibanding saat yang bersangkutan sudah dewasa. Salah satu contoh orang yang pernah mengalami kegagapan di masa kanak-kanak adalah Winston Churchill.

Untuk mengatasi perasaan negatif serta rasa malu akibat kegagapan yang pernah dialami itu, alangkah baiknya jika anak-anak mendapatkan pendampingan dari psikolog, selama diperlukan. Para guru di sekolah sangat diharapkan kontribusinya agar anak-anak yang gagap tidak menjadi semakin terpuruk oleh ulah teman-temannya, akibat sering menerima ejekan dan gangguan dari mereka.

Ngomong-ngomong, apakah Anda sebagai orangtua juga suka mengganggu dan menggertak anak Anda yang gagap?

Sumber : Kompas.com

Read More......