Jumat, 29 Agustus 2008

Hidung Sering Tersumbat? Hati-hati Polip Hidung!

Hidung sering mampet, suara bengek, ada benjolan putih yang nampak dari luar? Atau ada yang sejak dua bulan terakhir terserang pilek yang tak kunjung sembuh, bersin-bersin, sakit kepala. Sudah minum obat flu namun tak kunjung ada perbaikan, malah setiap bangun pagi tenggorokan terasa penuh lendir? Bersamaan dengan itu anehnya bentuk hidung terlihat mulai tak sama besar lagi -- bengkok ke kanan. Inikah yang dimaksud polip hidung?

Polip hidung merupakan salah satu jenis penyakit telinga, hidung dan tenggorok (THT) yang sudah umum kita dengar di masyarakat. Sebagian orang sering menyebutnya sebagai tumbuh daging dalam hidung. Sebagian orang juga menamainya tumor hidung. Polip Hidung sebenarnya adalah suatu pertumbuhan dari selaput lendir hidung yang bersifat jinak.

Polip hidung bukan penyakit yang murni berdiri sendiri. Pembentukannya sangat terkait erat dengan berbagai problem THT lainnya seperti rinitis alergi, asma, radang kronis pada mukosa hidung-sinus paranasal, kista fibrosis, intoleransi pada aspirin, dll.

Sampai saat ini para pakar belum mendapatkan jawaban secara pasti apa yang mendasari munculnya benjolan putih keabu-abuan bertangkai itu. Namun dari studi dan pengamatan medis, baru ditemukan ada sejumlah faktor yang "memudahkan" pemunculan benjolan itu. Antara lain radang kronis yang berulang pada mukosa hidung dan sinus paranasal, gangguan keseimbangan vasomotor, peningkatan cairan interstitial serta oedema (pembengkakan) mukosa hidung.

Dengan adanya faktor alergi dan radang kronis yang berulang-ulang, maka terjadilah perubahan pada mukosa hidung, perubahan pembuluh darah, dan juga pembuluh limfe. Keadaan ini akan berkembang terjadinya hambatan balik cairan interstitial. Cairan yang terkumpul selanjutnya akan menimbulkan semacam bendungan yang bersifat pasif. Dari keadaan ini, berkembang menjadi pembengkakan di mukosa hidung. Makin lama proses ini berlangsung, penonjolan mukosa hidung akan bertambah panjang, sampai pada akhirnya terbentuk tangkai, maka terbentuklah polip.

Polip biasanya tumbuh di daerah dimana selaput lendir membengkak akibat penimbunan cairan, seperti daerah di sekitar lubang sinus pada rongga hidung. Ketika baru terbentuk, sebuah polip tampak seperti air mata dan jika telah matang, bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna keabu-abuan.

Polip menyebabkan penyumbatan hidung, karena itu penderita seringkali mengeluhkan adanya penurunan fungsi indera penciuman. Karena indera perasa berhubungan dengan indera penciuman, maka penderita juga bisa mengalami penurunan fungsi indera perasa dan penciuman.

Polip hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pada drainase lendir dari sinus ke hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir di dalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada di dalam sinus bisa mengalami infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.
Penderita anak-anak sering bersuara sengau dan bernafas melalui mulutnya.

Jadi gejala polip ini sangat beragam. Mulai dari pilek yang berlangsung lama, bersin-bersin, hidung tersumbat yang bersifat menetap, sering mimisan, keluhan akan adanya massa di hidung, sukar buang ingus, gangguan penciuman, bentuk hidung yang tak lagi simetris, bengek atau bindeng, telinga rasa penuh, mendengkur/gangguan tidur, lendir dan rasa kering yang terkumpul di tenggorokan, sakit kepala, dll. Kesemua keluhan itu tentu saja amat mengganggu dan sangat mempengaruhi produktivitas hidup si penderita.

Sebuah studi epidemiologi menunjukkan bahwa perbandingan antara polip yang menyerang pria 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita. Dengan prevalensi sekitar 0.2%-4,3%. Tumor jinak ini yang acapkali bisa bersifat multipel atau tumbuh lebih dari satu, sejarah pertama kali mengindentifikasi 4.000 tahun yang lalu di Mesir Kuno. Multipel polip biasanya berawal dari cellulae ethmoidalis yang kemudian akan memenuhi rongga hidung. Dalam frekuensi yang jauh lebih kecil, massa putih yang tidak mengandung pembuluh darah itu juga dapat tumbuh tunggal. Biasanya berasal dari sinus maxillaris yang kemudian akan masuk ke dalam choane atau choanal polip.

Bagaimana pengobatannya? Obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid kadang bisa memperkecil ukuran polip atau bahkan menghilangkan polip. Namun bila pemberian obat baik semprot maupun minum atau kombinasi keduanya tidak memberikan respon yang baik, atau keadaan polip yang terlalu besar yang menyebabkan sumbatan pada jalan nafas, atau bersifat multipel, maka operasi pengangkatan polip menjadi pilihan kedua.

Pembedahan dilakukan jika:
• Polip menghalangi saluran pernafasan
• Polip menghalangi drainase dari sinus sehingga sering terjadi infeksi sinus
• Polip berhubungan dengan tumor.

Tindakan operasi pengangkatan polip (polipektomi) itu sendiri termasuk operasi sederhana yang dapat dilakukan melalui beberapa metode, antara lain dengan menggunakan tang polip atau snare polip. Tetapi dalam tehnik yang lebih modern para dokter THT mengerjakannya dengan endoscopic polipectomi.
Polip cenderung tumbuh kembali jika penyebabnya (alergi maupun infeksi) tidak terkontrol.

Pemakaian obat semprot hidung yang mengandung corticosteroid bisa memperlambat atau mencegah kekambuhan. Tetapi jika kekambuhan ini sifatnya berat, sebaiknya dilakukan pembedahan untuk memperbaiki drainase sinus dan membuang bahan-bahan yang terinfeksi.

Daftar Pustaka
Soepardi, Efiaty Arsyad dkk. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta: 2007, FKUI.

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar: