Senin, 25 Agustus 2008

Kenali TBC Pada Usia Dini

Gejala yang bisa menjadi pertanda seorang anak menderita TBC adalah tidak hanya batuk saja, tapi juga disertai dengan demam dan diare. Untuk mengetahui si anak menderita TBC atau tidak, anak tersebut minimal harus memiliki tiga dari sepuluh gejala TBC yang harus dicurigai, antara lain:


* Batuk tiga minggu atau lebih yang bukan karena asma atau gangguan pernafasan lainnya
* Demam yang lama
* Berat badan tidak naik atau bahkan turun
* Tes Mantoux positif
* Hasil foto rontgen menunjukkan tanda-tanda TBC
* Setelah divaksinasi BCG dalam waktu 3-7 hari, timbul reaksi hebat misalnya di tempat suntikan menjadi kemerah-merahan
* Ibu memiliki tes BTA (basil tahan asam) yang positif
* Adanya scrophuloderma atau TBC kulit (seperti koreng yang kronik dan tak kunjung sembuh)
* Adanya phlycternular conjungtivitis (kadang di mata ada merah, lalu ada bintik putih)
* Adanya specific lymphadenopathy (pembesaran kelenjar getah bening di leher)
* Pada TBC, biasanya kelenjar yang membesar akan berderet atau lebih dari satu

Perlu diketahui, kasus TBC pada anak di Indonesia cukup banyak yaitu sekitar 20% dari seluruh kasus TBC. Diperkirakan terdapat 583.000 kasus baru TBC setiap tahunnya. Di seluruh dunia, TBC dapat membunuh 100.000 anak setiap tahunnya. Anak-anak juga paling rentan menderita TBC berat, yang menyerang otak dan medula spinalis. Mungkin karena sulit terdeteksi, kasus TBC pada anak seringkali tidak diperhatikan. Anak penderita TBC yang datang ke rumah sakit umumnya sudah mengalami TBC yang berat, meluas, dan sudah menyerang ke selaput otak (meningitis).

Untuk mencegah TBC pada anak, perlu dilakukan vaksinasi BCG sejak bayi. Namun, apabila vakinasi itu dilakukan ketika si anak masih berusia 2-3 bulan maka harus dilakukan tes Mantoux terlebih dahulu. Jika tes Mantoux itu hasilnya negatif, baru boleh diberikan vaksinasi BCG. Kalau si anak ternyata positif TBC dan kemudian diberikan vaksinasi BCG, hal itu justru akan memberatkan penyakitnya. Namun, vaksin BCG tidak menjamin 100% si anak akan terhindar dari penyakit TBC. Hal itu disebabkan karena kasus TBC di Indonesia masih banyak sehingga kuman penyebab TBC, yaitu Micobacterium tuberkulosis, banyak tersebar di mana-mana.

Selain itu, tes Mantoux yang positif juga bukan jaminan bahwa si anak menderita TBC. Jika tes Mantoux positif namun tidak disertai dengan minimal dua gejala lainnya, belum tentu anak tersebut menderita TBC aktif. Selain itu, anak yang tes Mantoux-nya positif menunjukkan bahwa ia sudah terpapar basil Tuberculosis, tapi kadang-kadang kondisi klinisnya baik. Pengobatan TBC pada anak adalah sekitar enam bulan sama seperti halnya TBC pada orang dewasa. Biasanya hasilnya sudah terlihat setelah si anak minum obat selama dua bulan. Namun, pengobatan TBC harus tetap dikonsultasikan pada dokter spesialis agar diperoleh hasil pengobatan yang tepat dan benar.

Sumber : info-sehat.com

Related Posts by Categories



Tidak ada komentar: